KOMPAS.com - Hamil di usia 35 tahun ke atas sangat berisiko bagi wanita, sehingga penting untuk melakukan cara menjaga kesehatan kehamilan yang tepat.
Kehamilan di usia 35 tahun ke atas disebut juga sebagai kehamilan geriatri, yang memiliki komplikasi kehamilan tinggi.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak menganjurkan hamil di usia lanjut.
Baca juga: 15 Tanda-tanda Bahaya dalam Kehamilan yang Harus Diwaspadai
Menurut BKKBN, usia ideal bagi wanita untuk hamil yaitu 20 sampai 35 tahun.
Mengutip Cleveland Clinic, beberapa potensi komplikasi kehamilan di usia 35 tahun ke atas, meliputi:
Baca juga: Kenali Risiko Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas
Hamil di usia 35 tahun ke atas berisiko tinggi, tetapi bukan berarti tidak ada cara untuk menurunkan risikonya.
Mengutip Obgyn Westside, berikut cara menjaga kesehatan kehamilan di usia 35 tahun ke atas untuk menurunkan risikonya:
Konseling prakonsepsi dapat membantu Anda memastikan bahwa Anda memulai kehamilan dalam kondisi kesehatan terbaik.
Setelah Anda hamil, jadwalkan janji perawatan prenatal secara teratur.
Biasanya dokter akan memeriksa tekanan darah Anda dan memantau tanda bahaya, seperti protein dalam urin Anda.
Baca juga: Apakah Kehamilan Bisa Mencegah Kanker Rahim?
Selain perawatan prenatal rutin, tip terpenting selanjutnya adalah mengkonsumsi vitamin prenatal, mulai 2-3 bulan sebelum hamil.
Wanita hamil di usia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan cacat lahir, dan vitamin prenatal adalah pertahanan terbaik Anda.
Nutrisi, seperti asam folat bermanfaat untuk mengurangi risiko cacat lahir tabung saraf, kategori cacat lahir yang mencakup spina bifida.
Seiring bertambahnya usia, kita lebih berisiko mengembangkan kondisi medis kronis, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Kecenderungan alamiah tubuh manusia ini akan memicu risiko komplikasi kehamilan wanita di usia 35 tahun ke atas, seperti diabates gestasional dan preeklampsia.