Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/01/2023, 19:30 WIB

KOMPAS.com - Kopi adalah salah satu jenis minuman mengandung kafein yang banyak dikonsumsi untuk menghindarkan dari rasa kantuk.

Meskipun ada beberapa manfaat kopi untuk untuk kesehatan orang dewasa, efek kopi bagi bayi justru menimbulkan banyak masalah kesehatan.

Ketahui beberapa alasan mengapa bayi tidak boleh diberi kopi berikut ini.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Perlu Membatasi Konsumsi Kafein pada Ibu Hamil

Mengapa bayi tidak boleh diberi kopi

Dilansir dari CNN, menurut anjuran American Academy of Pediatrics, bayi dari lahir hingga anak berusia di bawah 12 tahun sama sekali tidak dianjurkan makan atau minum asupan yang mengandung kafein, termasuk kopi, teh, cokelat, soda, terlebih minuman berenergi.

Sedangkan, remaja usia 12 sampai 18 tahun perlu membatasi asupan kafein kurang dari 100 miligram per hari, atau sekitar satu cangkir kecil. 

Sebagai gambaran, satu gelas tanggung minuman kopi dari gerai waralaba biasanya mengandung sekitar 300 miligram kafein. Artinya, anak remaja hanya boleh minum sepertiga gelas saja.

Bukan hanya kopi, secangkir teh bisa mengandung hingga 47 miligram kafein. Sementara soda kandungan kafeinnya mencapai 46 miligram. Cokelat juga mengandung kafein, jumlahnya semakin tinggi jika jenisnya dark chocolate.

Alasan pembatasan kafein pada anak-anak, terutama pada bayi ini terkait risiko kesehatan. 

Baca juga: 5 Tanda Ketergantungan Kafein yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa alasan mengapa bayi tidak boleh diberi kopi, yaitu:

  • Membuat irama detak jantung tidak teratur
  • Memicu rasa cemas
  • Menyebabkan dehidrasi
  • Menyebabkan diare
  • Membuat sakit kepala
  • Memicu tekanan darah tinggi
  • Membuat suasana hati tidak stabil
  • Menjadi mudah gelisah dan mudah terkejut
  • Membuat kejang-kejang
  • Mengganggu kualitas tidur
  • Membuat tubuh gemetar atau tremor
  • Membuat sakit perut

Bayi diberi kopi akan mengalami beberapa masalah kesehatan tersebut karena tingginya kafein yang dimiliki oleh kopi.

Tidak hanya kopi murni saja, bayi diberi kopi saset juga tidak disarankan karena kandungan kafein serta gula yang dimiliki tinggi.

Ingat, beberapa jenis minuman lain yang mengandung kafein tinggi, seperti teh, soda, atau coklat, juga perlu dibatasi konsumsinya.

Jenis makanan ringan, seperti permen jelly, permen karet hingga permen mint, juga mengandung kafein sehingga perlu diperhatikan sebelum membiarkan anak mengonsumsinya.

Adanya beberapa masalah kesehatan tersebut menjadi alasan mengapa bayi tidak boleh diberi kopi atau asupan mengandung kafein lainnya.

Baca juga: Efek Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) untuk Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+