Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2023, 21:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Ruam bisa menjadi gejala awal HIV (human immunodeficiency virus). Sebaliknya, virus HIV juga memicu munculnya ruam di tubuh penderita.

Untuk diketahui, HIV menyebar lewat cairan tubuh penderita, termasuk darah, air mani, cairan dubur dan vagina, hingga ASI.

Baca juga: Dokter Jelaskan Pentingnya Skrining HIV pada Ibu Hamil

HIV merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 dan menyebabkan beberapa gejala, termasuk ruam di kulit penderita.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui terkait ruam HIV dan jenisnya.

Apa itu ruam HIV?

Ruam bisa menjadi tanda awal HIV (stadium akut) yang muncul 2-4 minggu setelah seseorang tertular human immunodeficiency virus.

Tidak ada ruam spesifik terkait HIV. Namun, ruam yang terjadi pada tahap awal biasanya berupa kemerahan pada orang berkulit cerah atau ungu kegelapan jika seseorang memiliki warna kulit gelap.

Ruam HIV juga bisa berupa noda atau bentol-bentol terkait datar dan disertai sedikit rasa gatal, ruam melepuh berisi cairan. atau bintik-bintik gelap.

Kemunculan ruam juga bisa terjadi bersamaan dengan gejala HIV lainnya, meliputi:

  • Nyeri otot
  • Panas dingin
  • Keringat malam
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kelelahan
  • Sariawan

Baca juga: 4 Macam Infeksi Oportunistik Akibat Tertular HIV/AIDS

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) gejala-gejala di atas muncul 2-4 minggu setelah seseorang terpapr virus HIV dan berlangsung dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Siapa pun yang mengalami ruam dan gejala-gejala HIV lainnya serta mencurigai dirinya terpapar virus HIV, perlu segera periksa di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Jenis ruam HIV

Jika ruam muncul sebagai gejala HIV stadium akut, biasanya akan hilang karena sistem kekebalan menghasilkan antibodi terhadap virus HIV.

Namun, jika ruam tidak ditangani dengan konsumsi obat pengendali virus HIV, seseorang berisiko mengalami masalah kulit yang lebih parah.

Terlebih, virus HIV yang mengganggu sistem kekebalan tubuh menyebabkan pertumbuhan virus, jamur, bakteri, dan parasit menjadi tidak terkontrol. Hal ini menyebabkan ruam semakin banyak.

Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa jenis ruam yang muncul akibat tertular HIV:

  • Moluskum ecthyma
  • Furunkel dan karbunkel
  • Veruka dan papul
  • Kutil kelamin
  • Kanker kulit non-melanoma
  • Selulitis
  • Sariawan
  • Psoriasis
  • Dermatitis seboroik
  • Sifilis
  • Kandidiasis oral dan volvovaginal
  • Gonore, herpes

Untuk mengetahui jenis ruam HIV, penderita perlu berkonsultasi dengan dokter. Beberapa pasien juga dapat memiliki ruam sebagai efek samping dari pengobatan HIV.

Baca juga: Apa yang Perlu Dilakukan jika Tertular HIV? Ini Penjelasan Kemenkes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau