8 Tanda-tanda Mulas Saat Hamil dan Kapan Perlu ke Dokter

KOMPAS.com - Mulas saat hamil adalah kondisi umum yang dikeluhkan wanita pada trimester satu, dua, ataupun tiga.

Mulas dapat menyerang ibu hamil, dengan atau tanpa riwayat gangguan pencernaan sebelum kehamilan.

Baca juga: 4 Bahaya Campak pada Ibu Hamil, Pantang Diabaikan

Dilansir dari Mom Junction, penyebab mulas saat hamil bisa karena perubahan hormon, pertumbuhan bayi, hingga akibat konsumsi makanan tertentu.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui tanda-tanda mulas saat hamil dan kapan perlu ke dokter.

Tanda-tanda mulas saat hamil

Gejala mulas biasanya muncul setelah makan atau minum. Namun, pada ibu hamil di trimester ketiga, mulas dapat muncul kapan saja.

Berikut 8 tanda-tanda mulas saat hamil yang perlu diketahui para wanita:

1. Nyeri atau sakit perut
2. Perut kembung atau terasa penuh
3. Bersendawa atau kentut terus menerus
4. Sensasi terbakar di dada atau tenggorokan
5. Sakit dada
6. Kesulitan menelan
7. Sakit kepala
8. Merasa cemas, berkeringat

Ada beberapa tanda-tanda mulas saat hamil, dari nyeri perut hingga keringat berlebih.

Mulas saat hamil bisa mengganggu akvitas para bumil.Karena itu, jika merasakan tanda-tanda di atas, wanita hamil perlu menyampaikan ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat.

Baca juga: Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Menurunkan Berat Badan?

Kapan perlu ke dokter?

Mulas merupakan kondisi umum yang dapat dialami ibu hamil. Namun, Anda perlu ke dokter apabila perut mulas disertai dengan kondisi berikut:

1. Susah napas
2. Muntah darah
3. Penurunan berat badan
4. Sakit di dada, lengan, atau rahang
5. Sakit kepala parah
6. Gangguan penglihatan
7. Bengkak pada wajah

Ibu hamil yang mengalami kondisi di atas perlu ke dokter untuk mendapatkan obat-obatan guna mengatasi perut mulas saat hamil.

Dokter mungkin meresepkan obat-obatan, seperti antasida, cimetidine, atau ranitidine.

Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengobati mulas selama kehamilan, antara lain: 

• Menghindari alkohol, rokok, makanan pedas, asam, dan berlemak. 
• Makan dengan lambat
• Makan dengan porsi sedikit tetapi sering
• Konsumsi yoghurt, jahe, almond
• Menghindari kebiasaan berbaring setelah makan.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Nanas?