KOMPAS.com - Ada beragam pilihan untuk mengobati kanker nasofaring, yang cukup banyak jumlah kasusnya di Indonesia.
Kasus kanker nasofaring di Indonesia termasuk paling banyak kelima dari 35 jenis kanker, dikutip dari data Globocan Maret 2021.
Jumlah kasus kanker nasofaring adalah 19.943 dari total 396.914.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Kanker Nasofaring yang Perlu Diwaspadai
Dikutip dari Mayo Clinic, kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring adalah jenis kanker yang terjadi di nasofaring, terletak di belakang hidung dan di atas bagian belakang tenggorokan.
Penyebab kanker nasofaring bisa karena infeksi virus, sering makan makanan dengan bahan pengawet, hingga kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Pengobatan kanker jenis ini biasanya direncanakan berdasarkan beberapa faktor, seperti stadium kanker, tujuan, kesehatan Anda secara menyeluruh, serta efek samping yang bdapat Anda toleransi.
Biasanya, cara mengobati kanker nasofaring melibatkan terapi radiasi, kemoterapi, atau kombinasi keduanya.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas cara mengobati kanker nasofaring dan efek sampingnya.
Baca juga: 9 Kemungkinan Penyebab Kanker Nasofaring yang Perlu Diwaspadai
Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut sejumlah cara mengobati kanker nasofaring yang menjadi pilihan:
Pengobatan kanker nasofaring ini menggunakan sinar-X berenergi tinggi untuk memperlambat atau membunuh sel kanker.
Kanker nasofaring sangat sensitif terhadap radiasi, sehingga jenis terapi ini sering digunakan untuk mengobati penyakit tersebut.
Obat anti-kanker diberikan baik melalui mulut atau intravena dalam pengobatan kanker nasofaring ini.
Kemoterapi berjalan melalui aliran darah, sehingga berguna untuk melawan kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Baca juga: Karsinoma Nasofaring
Kemoradiasi adalah cara mengobati kanker nasofaring dengan kombinasi antara kemoterapi dan radiasi.
Cara ini dapat membuat radiasi lebih kuat, tetapi juga dapat memiliki lebih banyak efek samping.
Dalam beberapa kasus, tumor nasofaring dapat diangkat melalui pembedahan.
Namun, karena nasofaring merupakan area yang sulit untuk dioperasi, pembedahan biasanya bukanlah pilihan pengobatan utama.
Hanya saja, pembedahan terkadang digunakan untuk mengangkat kelenjar getah bening di leher yang tidak merespons pengobatan lain.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Kanker Paru-paru yang Perlu Diketahui
Beberapa obat dapat menargetkan jenis kanker tertentu.
Penderita kanker nasofaring yang mendapatkan pengobatan jenis ini bisa menerima keuntungan dari suntikan cetuximab. Cetuximab adalah versi sintetis dari protein sistem kekebalan tubuh.
Terapi obat yang ditargetkan paling sering dikombinasikan dengan kemoterapi atau terapi radiasi.
Pengobatan kanker nasofaring satu ini meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda sendiri untuk membantu mendeteksi dan melawan sel kanker.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi dari berbagai cara mengobati kanker nasofaring.
Efek samping yang muncul bervariasi tergantung pada jenis pengobatan kanker nasofaring yang Anda terima, seperti berikut:
Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Usus Besar dan Efek Sampingnya
Baca juga: Cara Mengobati Kanker Rahim dan Efek Sampingnya
Perlu diketahui bahwa setiap efek samping pengobatan kanker nasofaring yang muncul bisa berbeda antara satu orang dan lainnya.
Oleh karena efek samping bervariasi, penting untuk Anda memberi tahu penyedia layanan kesehatan tentang masalah apa pun yang Anda alami.
Mereka dapat membantu Anda menemukan cara mengobati kanker nasofaring dengan meringankan gejala efek sampingnya.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Tiroid yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya