Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Faktor Risiko Imunodefisiensi Primer

Kompas.com - 08/03/2023, 22:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Imunodefisiensi primer yang merupakan penyakit sistem imun tubuh langka terjadi karena genetika.

Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunodefisiensi primer atau defisiensi imun primer terjadi karena satu atau beberapa bagian dari sistem kekebalan tubuh tidak ada atau tidak berfungsi dengan baik.

Para ahli meneliti ada lebih dari 350 jenis penyakit ini yang bisa terjadi.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Imunodefisiensi Primer yang Harus Diwaspadai

Gangguan sistem imun tubuh ini merupakan penyakit genetik yang tidak menular dan dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Beberapa bentuk gangguan sistem imun ini sangat ringan, sehingga tidak diketahui sampai dewasa. Jenis lain cukup parah sehingga ditemukan segera setelah bayi yang terkena lahir.

Tanda-tanda imunodefisiensi primer bisa bervariasi pada setiap orang bergantung pada komponen sistem kekebalan tubuh mana yang kena. Namun, gejala yang paling umum adalah infeksi yang sering atau berulang dalam 1 tahun. 

Baca juga: 6 Gangguan Sistem Imun yang Harus Diwaspadai

Dikutip dari Medical News Today, komponen sistem imun tubuh kita terdiri dari berikut:

  • Sel darah putih: mengalir dalam darah dan pembuluh limfatik.
  • Kelenjar getah bening: kelenjar kecil berbentuk kacang yang berada di seluruh tubuh, terutama di leher, ketiak, selangkangan, dan perut.
  • Limpa: organ seukuran kepalan tangan yang terletak di rongga perut (perut).
  • Amandel dan kelenjar gondok: gerbang masuknya patogen ke dalam tubuh.
  • Timus: dua lobus yang bergabung di depan batang tenggorokan (trakea) di belakang tulang dada, tempat sel darah putih (limfosit) matang.
  • Sumsum tulang: jaringan lunak di rongga tulang yang menghasilkan sel darah merah dan putih.
  • Kulit, selaput lendir, dan pertahanan lini pertama lainnya
  • Perut dan usus: tempat sel-sel kekebalan berkumpul dan bekerja.

Berikut artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penyebab gangguan sistem imun tubuh ini.

Baca juga: Sistem Imun Manusia: Pengertian, Komponen, dan Mekanismenya

Penyebab imunodefisiensi primer

Dikutip dari Mayo Clinic, imunodefisiensi primer biasanya diwariskan dari salah satu atau kedua orangtua.

Masalah pada kode genetik yang berperan sebagai cetak biru untuk memproduksi sel-sel tubuh (DNA) menyebabkan banyak kerusakan sistem imun tubuh. Salah satunya dalam bentuk defisiensi imun primer. 

Dari 350 lebih jenis imunodefisiensi primer, secara luas gangguan tersebut diklasifikasikan menjadi 6 kelompok berdasarkan bagian sistem imun tubuh yang terpengaruh.

Baca juga: Apa Saja Fungsi Sistem Imun Tubuh Kita?

Enam kelompok tersebut yaitu:

  • Defisiensi sel B/limfosit B (antibodi): sel ini bertugas membuat protein yang disebut antibodi untuk membantu melindungi tubuh dari kuman (bakteri dan virus).
  • Defisiensi sel T/limfosit T: beberapa sel T bertugas menghancurkan kuman atau sel abnormal dalam tubuh. Sel T lainnya membantu meningkatkan atau memperlambat aktivitas sel sistem kekebalan lainnya.
  • Kombinasi defisiensi sel B dan T
  • Fagosit yang rusak: fagosit adalah salah satu jenis dari sel darah putih, selain limfosit. Fagosit bertugas mengelilingi, menghisap, dan memecah patogen, memakannya secara efektif.
  • Kekurangan pelengkap
  • Tidak diketahui (idiopatik)

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Jika salah satu atau beberapa dari 6 kelompok gangguan itu terjadi, maka akan menjadi penyebab imunodefisiensi primer.

Satu-satunya faktor risiko dari penyakit sistem kekebalan tubuh ini adalah memiliki riwayat keluarga dengan gangguan imunodefisiensi primer.

Jika Anda memiliki jenis kelainan defisiensi imun primer, Anda mungkin perlu melakukan konsultasi genetik saat ingin menikah.

Baca juga: 4 Vitamin untuk Meningkatkan Sistem Imun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau