Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Sembelit, Penyebab, dan Tanda-tanda

Kompas.com - 24/03/2023, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu gangguan pencernaan yang sangat umum pada orang tua maupun anak adalah sembelit.

Masalah kesehatan pencernaan ini mungkin tidak terlihat serius, tetapi terlalu lama dan sering sembelit bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sembelit yang berlangsung lama disebut sebagai sembelit kronis, yang bisa menyebabkan masalah kesehatan lebih serius, seperti wasir dan fisura anus.

Jadi, sembelit tidak bisa dipelekan saja. Untuk bisa mengatasinya, penting kita mengenal tentang apa itu sembelit, penyebab, dan tanda-tandanya. Itu akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.

Baca juga: 3 Manfaat Kita Buang Air Besar untuk Kesehatan

Apa itu sembelit?

Mengutip Cleveland Clinic, sembelit adalah kondisi ketika buang air besar (BAB) menjadi lebih jarang dan tinja menjadi sulit untuk dikeluarkan.

Ini salah satu gangguan gastrointestinal yang paling sering terjadi pada orang-orang.

Secara teknis, Anda didefinisikan mengalami sembelit ketika BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Namun, perlu juga diingat bahwa pola BAB setiap orang itu unik. Ada orang yang BAB normalnya beberapa kali sehari, sementara lainnya ada yang satu atau dua kali seminggu.

Terlepas dari pola BAB yang unik itu, fakta yang pasti dari sembeli adalah:

  • Feses yang keluar kering dan keras
  • Proses buang air besar terasa sakit karena tinja sulit dikeluarkan
  • Ada perasaan kotoran belum sepenuhnya dikeluarkan

Baca juga: Cek Kesehatan dengan Kenali Bentuk dan Warna Feses Anda

Apa saja yang bisa menjadi penyebab sembelit?

Dikutip dari Mayo Clinic, sembelit paling sering terjadi ketika limbah atau feses bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan atau tidak dapat dikeluarkan secara efektif dari rektum. Alhasil, feses menjadi keras dan kering.

Sementara itu, hal tersebut bisa terjadi karena berbagai penyebab, yaitu:

  • Penyumbatan di usus besar atau rektum

Penyumbatan di usus besar atau rektum dapat memperlambat atau menghentikan pergerakan tinja. Penyebabnya meliputi:

    • Robekan kecil pada kulit di sekitar anus (fisura anus)
    • Penyumbatan di usus (obstruksi usus)
    • Kanker usus besar
    • Penyempitan usus besar (bowel striktur)
    • Kanker perut lainnya yang menekan usus besar
    • Kanker dubur
    • Rektum menonjol melalui dinding belakang vagina (rektokel)

Baca juga: Tanda-tanda Sembelit pada Bayi yang Perlu Diketahui Orangtua

  • Masalah dengan saraf di sekitar usus besar dan rektum

Masalah neurologis dapat memengaruhi saraf yang menyebabkan otot di usus besar dan rektum berkontraksi dan memindahkan tinja melalui usus. Penyebabnya meliputi:

    • Kerusakan saraf yang mengontrol fungsi tubuh (neuropati otonom)
    • Sklerosis ganda
    • Penyakit Parkinson
    • Cedera saraf tulang belakang
    • Stroke
  • Masalah dengan otot panggul

Masalah dengan otot panggul yang terlibat dalam buang air besar dapat menjadi penyebab sembelit kronis. Masalah-masalah ini mungkin termasuk:

    • Ketidakmampuan untuk mengendurkan otot panggul untuk memungkinkan buang air besar (anismus)
    • Otot panggul yang tidak mengkoordinasikan relaksasi dan kontraksi dengan benar (dyssynergia)
    • Otot panggul melemah

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Sembelit Tidak Hanya Kurang Serat

  • Kondisi yang memengaruhi hormon dalam tubuh

Hormon membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh Anda. Penyakit dan kondisi yang mengganggu keseimbangan hormon dapat pula menjadi penyebab sembelit, antara lain:

    • Diabetes
    • Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme)
    • Kehamilan
    • Tiroid kurang aktif (hipotiroidisme)

Sementara itu, mengutip Cleveland Clinic, orang yang lebih tua atau lansia berisiko tinggi mengalami sembelit.

Hal itu karena orang tua cenderung kurang aktif, memiliki metabolisme yang lebih lambat, dan kekuatan kontraksi otot yang lebih sedikit di sepanjang saluran pencernaan mereka dibandingkan saat mereka lebih muda.

Selain itu, faktor risiko sembeli yang umum juga adalah tidak cukup makan makanan berserat tinggi.

Makanan berserat tinggi membuat makanan tetap bergerak melalui sistem pencernaan.

Baca juga: Efek Sembelit Lebih dari 3 Bulan

Apa saja tanda-tanda sembelit?

Dari semua penjelasan di atas, mengutip Mayo Clinic, tanda-tanda sembelit yang harus diwaspadai meliputi:

  • Buang air besar kurang dari 3 kali seminggu
  • Memiliki feses yang kental atau keras
  • Mengejan untuk buang air besar
  • Merasa seolah-olah ada penyumbatan di rektum yang mencegah buang air besar
  • Merasa seolah-olah Anda tidak dapat sepenuhnya mengosongkan tinja dari rektum
  • Membutuhkan bantuan untuk mengosongkan dubur, seperti menggunakan tangan untuk menekan perut dan menggunakan jari untuk mengeluarkan tinja dari dubur.

Sembelit dapat dianggap kronis, jika Anda mengalami dua atau lebih gejala ini selama tiga bulan terakhir.

Jika Anda megalami tanda-tanda sembelit tersebut, segeralah periksa ke dokter.

Baca juga: Efek Sering Sembelit Tidak Bisa Disepelekan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com