Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyakit Paru-paru yang Disebabkan oleh Bakteri

Kompas.com - 01/04/2023, 15:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

  • Menggigil kedinginan

Gejala menggigil biasanya menyertai penderita penyakit paru-paru yang mengalami demam tinggi. Terkadang selain menggigil, penderita juga kedinginan karena banyak berkeringat.

  • Gejala lainnya

Selain beberapa gejala penyakit paru-paru di atas, penderita juga bisa merasakan nyeri otot, nyeri sendi, tidak nafsu makan, mudah lelah, mual dan muntah, napas cepat, sesak napas, sampai nyeri dada.

Perlu diketahui, penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri bisa disembuhkan, asalkan penderita disiplin menjalani pengobatan sampai tuntas. 

Baca juga: 10 Penyebab Penyakit Paru-paru yang Sering Tidak Disadari

Kapan perlu waspada dengan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri?

Setiap orang yang merasakan gejala penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri di atas ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Terutama jika penderita mengalami:

  • Demam tinggi dengan suhu di atas 38 derajat Celsius
  • Gejala tidak membaik setelah dua minggu
  • Batuk darah
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Laju pernapasan cepat
  • Detak jantung cepat atau jantung berdebar
  • Pusing atau ingin pingsan
  • Mual dan muntah atau diare sampai dehidrasi

Perlu diketahui, penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri dapat dideteksi lewat pemeriksaan kesehatan. Dokter biasanya juga menyarankan penderita menjalani tes dahak sampai pemindaian paru-paru untuk melihat kondisi organ vital ini.

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Mencegah Penyakit Paru-paru

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau