KOMPAS.com - Tekanan darah adalah ukuran kekuatan yang digunakan untuk jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Tekanan darah bisa berubah-ubah dalam sehari. Namun, tekanan darah yang cenderung tinggi atau rendah bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang lebih serius.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa membuat jantung bekerja lebih keras. Sebaliknya, tekanan darah rendah atau hipotensi bisa membuat otak dan jantung kekurangan asupan darah.
Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan antara hipertensi dan hipotensi berikut ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Hipertensi, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Disarikan dari Cleveland Clinic dan WebMD, berikut adalah beberapa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi yang perlu diketahui.
Penyebab hipertensi tidak diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor yang akan meningkatkan risikonya, seperti:
Hipotensi juga tidak memiliki penyebab pasti. Namun, ada beberapa faktor penyebab hipotensi yang umum ditemui, seperti:
Meskipun umumnya menyerang orang dewasa, khususnya di atas 65 tahun, anak-anak juga bisa mengalami hipertensi dan hipotensi.
Anak-anak biasanya mengalami hipertensi ketika memiliki gangguan dengan ginjal atau jantung, serta memiliki pola hidup yang tidak sehat.
Sedangkan anak-anak yang mengalami hipotensi umumnya disebabkan oleh neurally mediated hypotension atau darah rendah dari sinyal otak yang salah dan umumnya terjadi ketika berdiri terlalu lama.
Baca juga: 24 Penyebab Hipertensi, Ada Faktor Kebiasaan dan Penyakit Kronis
Seseorang yang menderita tekanan darah tinggi umumnya tidak mengalami gejala apapun. Bahkan, beberapa orang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki hipertensi.
Namun jika tekanan darah mencapai angka 180/120 mmHg atau lebih, akan muncul beberapa gejala hipertensi, seperti:
Beberapa gejala tersebut akan sangat berbahaya sehingga perlu segera mendapatkan bantuan medis.
Penderita yang mengalami tekanan darah rendah umumnya tidak mendapatkan asupan darah yang cukup ke otak. Akibatnya, akan muncul beberapa gejala hipotensi, seperti:
Beberapa penderita hipotensi terkadang tidak menunjukkan gejala apapun dan masih tetap bisa beraktivitas secara aktif seperti biasanya.