Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu HIV dan AIDS? Kenali Perbedaannya Berikut...

Kompas.com - 18/05/2023, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Kondisi penderita HIV dianggap telah berkembang menjadi AIDS, ketika:

  • Jumlah sel CD4 turun di bawah 200 sel per milimeter kubik darah (sel/mm3). Pada seseorang dengan sistem kekebalan yang sehat, jumlah CD4 antara 500 sampai 1.600 sel/mm3.
  • Tubuh mengembangkan satu atau lebih komplikasi HIV (infeksi oportunistik) terlepas dari jumlah sel CD4.

Sel CD4 adalah sel yang sangat bermanfaat untuk membantu melawan infeksi apa pun yang masuk tubuh.

Tanpa mendapatkan pengobatan HIV, penderita AIDS rata-rata bertahan hidup sekitar 3 tahun.

Begitu seseorang mengidap komplikasi HIV yang berbahaya, harapan hidup tanpa pengobatan turun menjadi sekitar 1 tahun.

Baca juga: Bagaimana HIV Menular dari Orang ke Orang?

Dikutip dari MedicineNet, berikut 3 stadium HIV:

  • Stadium 1 (infeksi HIV akut): berlangsung selama satu atau dua minggu.
  • Stadium 2 (infeksi HIV kronis): tanpa pengobatan HIV, penderitanya dapat bertahan dalam tahap ini selama 10 hingga 15 tahun.
  • Stadium 3 (AIDS): beberapa infeksi oportunistik muncul. Semakin rendah jumlah sel CD4 dalam tubuh, infeksi oportunistik berisiko semakin kompleks.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan HIV dalam empat tahap berdasarkan jumlah sel CD4, yaitu sebagai berikut:

  • Stadium 1 (infeksi HIV akut): jumlah sel CD4 setidaknya 500 sel/mm3.
  • Stadium 2 (infeksi HIV kronis): jumlah sel CD4 adalah 350 hingga 499 sel/mm3.
  • Stadium 3 (penyakit HIV lanjut): jumlah sel CD4 adalah 200 hingga 349 sel/mm3.
  • Stadium 4 (AIDS): jumlah sel CD4 kurang dari 200 sel/mm3.

Jumlah sel CD4 normal harus antara 500 hingga 1600 sel/mm3. Semakin tinggi jumlah CD4, semakin rendah kemungkinan penyakit oportunistik bisa terjadi.

Baca juga: 21 Komplikasi HIV yang Harus Diwaspadai, Ada Herpes dan Kanker

Pengobatan HIV melibatkan kombinasi obat yang dikenal sebagai terapi antiretroviral (ART).

ART tidak dapat menyembuhkan HIV. Namun, itu dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup penderita HIV.

ART menghentikan perkembangbiakan virus dan mengurangi jumlah virus dalam tubuh untuk membantu pasien tetap sehat.

Setelah pengobatan dimulai, pasien harus terus mematuhi dosis penggunaan obat agar efektif bekerja.

Kesalahan dalam penggunaan obat itu dapat mengakibatkan berkembangnya sifat resistensi tubuh terhadap obat-obatan.

Baca juga: Bahaya Penyakit HIV yang Harus Jadi Perhatian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com