KOMPAS.com - Selama ini kita selalu mengidentikan penyakit asam urat sebagai penyakit orang tua. Namun, apakah anak-anak juga bisa mengalami asam urat?
Untuk diketahui, asam urat adalah sejenis peradangan di mana kelebihan asam urat dalam tubuh menyebabkan terbentuknya kristal yang tajam terbentuk di dalam persendian.
Penumpukan kristas tersebut bisa memicu nyeri, bengkak, dan kaku.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine, asam urat juga bisa terjadi pada anak-anak.
Namun, kasus ini sangatlah langka atau jarang terjadi. Laman MedicalNewsToday juga menyebutkan hal yang sama.
Biasanya, asam urat pada anak-anak terjadi akibat adanya masalah medis yang mendasarinya.
Dengan kata lain, ada penyakit tertentu yang memicu penumpukan asam urat.
Sebagai informasi, asam urat terbentuk ketika tubuh memecah senyawa kimia yang disebut purin.
Senyawa ini ada secara alami di dalam tubuh dan makanan yang dikonsumsi manusia.
Seperti kasus orang dewasa, asam urat pada anak-anak terjadi karena tingginya kadar asam urat dalam darah.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kadar Asam Urat Tinggi?
Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan tingginya kadar asam urat antara lain:
Selain penyakit di atas, anak-anak yang mengalami leukimia juga rentan memiliki kadar asam urat yang tinggi di dalam darah.
Untuk mendiagnosis asam urat, dokter akan memeriksa persendian secara fisik, menanyakan riwayat medis lengkap untuk memeriksa kelainan yang mendasarinya jika ada, dan menanyakan gejala yang mungkin dialami pasien.
Untuk mengkonfirmasi asumsi mereka, dokter juga akan melakukan tes lanjutan, tes pencitraan, tes darah, dan biopsi.
Saat anak Anda terdagnosis asam urat, Anda bisa membantu mereka untuk melakukan hal berikut:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya