KOMPAS.com - Salah satu pantangan agar luka sunat bisa lekas sembuh adalah menjaga bekas operasi kecil ini agar tidak langsung kena air selama beberapa saat setelah khitan.
Pasalnya, jika bekas luka setelah khitan terkena air yang tidak steril, ada risiko luka sunat berair atau mengalami infeksi.
Simak penjelasan ahli berikut untuk mengetahui cara merawat luka sunat agar bisa lekas kering dan minim risiko infeksi.
Baca juga: 10 Cara Merawat Luka Sunat Biar Cepat Kering
Dokter Spesialis Urologi RSUD dr.Iskak Tulungagung dr. Ryan Akhmad, Sp.U menjelaskan, luka sunat yang tertutup sebaiknya tidak boleh kena air sembarangan sekitar dua hari.
“Selama dua hari pertama setelah khitan, luka tertutup cukup dibersihkan dengan air steril seperti cairan infus. Jadi, jangan mandi terlebih dahulu,” jelas dia, dikutip dari laman resmi RS setempat (3/7/2023).
Menurut Ryan, selama dua hari setelah khitan, kondisi luka sunat umumnya mengalami peradangan dan baru stabil atau pulih pada hari ketiga.
Jadi, selama proses pemulihan tersebut luka sunat sebaiknya tidak boleh kena air sembarangan, termasuk air mandi.
“Pasca-khitan tidak disarankan langsung mandi terlebih dahulu, sebab air pada bak mandi bukan air steril,” ujarnya.
Baca juga: Berapa Lama Luka Sunat Sembuh?
Dr Ryan menjelaskan, perawatan luka sunat setelah khitan bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi.
Berikut beberapa cara merawat luka sunat agar lekas kering menurut dokter:
Dokter Ryan juga mewanti-wanti orangtua untuk memantau tanda-tanda luka sunat infeksi. Seperti luka bekas sunat menghitam atau berubah warna atau penderita merasakan nyeri parah.
“Intinya, dalam tindakan perawatan juga harus dilihat perkembangan luka sunat dari pasien,” kata dia.
Setelah menyimak penjelasan dokter berapa lama luka sunat tidak boleh kena air dan perawatannya di atas, jangan lagi sembarangan merawat luka khitan. Dengan begitu, proses pemulihan operasi kecil ini bisa optimal.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Luka Sunat Bermasalah, Bisa Bengkak sampai Susah Sembuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.