Untungnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk merawat bayi BBLR agar dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal, antara lain:
Bayi BBLR biasanya menjalani rawat terpisah dari sang ibu. Si kecil akan dirawat oleh dokter spesialis anak di NICU.
Bayi dengan berat badan lahir rendah akan tidur di kasur dengan suhu tang terkendali.
Pemberian makanan khusus mungkin diperlukan melalui selang ke perut atau infus, jika bayi tidak bisa menyusu.
Baca juga: Bayi Berat Lahir Rendah
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, baik bayi yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan (prematur).
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI memberikan banyak keuntungan fisiologis maupun emosional.
Bayi dengan BBLR yang lahir prematur dan diberi ASI akan segera bertambah berat badannya.
Hal ini karena komposisi ASI 4 minggu awal pada ibu yang melahirkan prematur memiliki lemak yang lebih banyak dibandingkan busui yang melahirkan bayi cukup bulan.
Pemberian ASI dapat dilakukan dengan menyusui langsung dari payudara, menggunakan cup feeder, atau disendokkan.
Sebuah penelitian di Harvard University menunjukkan manfaat kontak dari kulit ibu ke kulit bayi yaitu dapat menurunkan risiko kematian pada bayi BBLR.
Namun, para ibu perlu bersabar jika si kecil perlu menjalani perawatan medis terlebih dahulu di NICU.
Baca juga: Ketahui 2 Bahaya Air Putih untuk Bayi 6 Bulan ke Bawah
Setelah bayi BBLR menjalani perawatan di rumah sakit pasca persalinan, orangtua biasanya disarankan untuk membawa si kecil rutin kontrol atau berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Ayah dan ibu perlu memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan bayi BBLR, salah satunya dengan mengajak si kecil ke Posyandu untuk ditimbang berat badannya, diukur tinggi, lingkar lengan, hingga lingkar kepala.
Dikutip dari The Bump, bayi dengan berat badan lahir rendah rentan mengalami Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).
Untuk mencegah SIDS, orangtua perlu menjaga keamanan dan kenyamanan ruang tidur buah hati Anda.