Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2023, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Buruknya kualitas udara di Jakarta membuat sejumlah warga menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

Selain polusi udara, penyebab ISPA di Jakarta juga dipengaruhi oleh iklim.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini sudah ada 100 ribu warga yang mengalami ISPA akibat fenomena tersebut.

Apa Itu ISPA?

Ispa merupakan infeksi saluran pernapasan atas, yakni hidung dan tenggorokan, akibat virus dan bakteri yang masuk ke tubuh.

Virus dan bakteri tersebut biasanya masuk melalui hidung dan mulut. ISPA bisa menular dari satu orang ke orang lain, melalui sentuhan, bersin, atau batuk.

Orang yang mengalami ISPA akan merasakan beberapa gejala, seperti hidung tersumbat, batuk, sakit kepala, dan demam.

Baca juga: Apakah Minum Es Bisa Menyebabkan Batuk? Ini Kata Dokter…

Komplikasi ISPA

ISPA sebenarnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dalam hitungan hari atau minggu. Namun jika dibiarkan berlarut-larut, ISPA juga bisa memicu komplikasi sebagai berikut:

1. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada sinus yang bisa terjadi akibat infeksi bagian lain dari sistem pernapasan.

Jika Anda mengalami sinus lebih dari 10 hari tanpa ada perbaikan kondisi, sebaiknya segera hubungi dokter.

2. Infeksi telinga

Anda juga bisa berpotensi sakit telinga setelah mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com