KOMPAS.com - Pemerintah menggalakkan imunisasi rotavirus sebagai jenis antigen baru dalam program imunisasi nasional sejak 2022.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, imunisasi rotavirus digunakan untuk mengatasi masalah diare yang umum dialami oleh anak-anak Indonesia.
Diare dikhawatirkan karena kondisi ini dapat meyebabkan anak stunting dengan menghambat penyerapan zat mikro yang dibutuhkan untuk tumbuh.
Baca juga: Rotavirus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 menunjukkan prevalensi diare pada balita 9,8 persen (Balitbangkes, 2021).
Data Profil Kesehatan Indonesia 2020 menyatakan bahwa diare menjadi penyumbang kematian nomor dua setelah pneumonia.
Sebanyak 9,8 persen kematian karena diare terjadi pada kelompok anak usia 29 hari sampai 11 bulan. Sementara, sebesar 4,55 persen kematian karena diare terjadi pada kelompok anak balita usia 12-59 bulan.
Baca juga: Rotavirus Penyebab Diare pada Anak, Kenali Gejala sampai Pencegahannya
Berdasarkan data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN),
Rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut pada balita diare yang dirawat
inap.
Dari data rawat jalan di 3 rumah sakit (RSHS, RS Sardjito, RS Mataram) tahun 2006 ditemukan Rotavirus 41 persen (Soenarto et al, 2017).
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang imuniasi rotavirus, kegunaan, dan efek samping yang mungkin terjadi.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Diare Rotavirus pada Bayi
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), imunisasi rotavirus adalah pemberian vaksin rotavirus untuk menangkal serangan virus yang memicu diare parah dan berair pada bayi dan anak kecil.
Selain diare parah, bayi dengan rotavirus juga kerap mengalami muntah dan demam.
Anak-anak yang terinfeksi rotavirus bisa mengalami dehidrasi dan perlu dirawat di rumah sakit, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.
Sehingga, imunisasi Rotavirus (RV) menjadi sangat penting untuk mencegah infeksi dan dampaknya bagi kesehatan anak-anak.
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Bayi Diare yang Perlu Diketahui Orangtua
Imunisasi Rotavirus bisa mulai diberikan pada anak dengan usia minimal 2 bulan, dan dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari (sebelum 7 bulan).
Mengutip Antara pada Senin (14/8/2023), vaksin Rotavirus diberikan secara oral sebanyak 0,5 ml atau setara 5 kali tetes per dosis.