Orang yang makan lebih banyak protein cenderung mampu mempertahankan massa tulang lebih baik seiring bertambahnya usia.
Mereka juga memiliki risiko osteorposis dan patah tulang yang jauh lebih rendah.
Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Mencegah Stunting pada Anak
Makan sumber protein terbukti secara signifikan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar.
Itu karena tubuh Anda menggunakan kalori untuk mencerna dan memanfaatkan nutrisi dalam makanan. Ini disebut sebagai efek termal makanan.
Protein memiliki efek termal yang jauh lebih tinggi dari pada lemak atau karbohidrat.
Kalori yang dibakar tubuh saat mencerna protein bisa mencapai 80-100 lebih banyak.
Makan makanan sumber protein lebih banyak telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah.
Dalat tinjauan terhadap 40 uji coba terkontrol, peningkatan asupan protein menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata 1,76 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,15 mmHg.
Satu studi menemukan, selain menurunkan tekanan darah, makan makanan tinggi protein juga mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Baca juga: 4 Penyebab Kekurangan Protein yang Bisa Picu Kegemukan sampai Lemot
Insulin adalah hormon yang membantu menjaga kadar gula darah.
Protein membutuhkan jumlah insulin yang sangat sedikit, sedangkan karbohidrat membutuhkan jumlah insulin yang lebih besar.
Dengan demikian, manfaat protein yang Anda konsumsi juga dapat mengontrol kadar gula darah.
Studi menunjukkan bahwa protein membantu meningkatkan fungsi otak yang sehat. Sehingga, mampu meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat.
Manfaat protein tersebut karena makronutrien ini membantu membentuk neuron otak yang menjalankan fungsinya dengan lancar.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Kekurangan Protein yang Pantang Disepelekan
Protein melalui proses metabolisme dipecah menjadi molekul-molekul kecil, yang disebut sebagai asam amino.