Namun, hal tersebut mensyaratkan wanita hamil tersebut memiliki akses ke informasi yang akurat, obat-obatan berkualitas, dan dukungan dari petugas kesehatan terlatih (jika dia membutuhkan atau menginginkannya selama proses berlangsung).
Pemberian informasi yang akurat, manajemen aborsi, dan perawatan pasca aborsi, adalah perawatan aborsi komprehensif yang penting didapatkan setiap wanita hamil yang ingin mengakhiri kehamilannya.
Baca juga: Apakah Kehamilan Bisa Mencegah Kanker Rahim?
Mengutip GoodRx Health, penggunaan obat aborsi kandungan secara umum dianggap aman dan efektif untuk mengakhiri kehamilan. Namun, bukan berarti tanpa ada risiko efek sampingnya.
Efek samping obat aborsi kandungan biasanya mulai muncul dalam 2 hingga 24 jam setelah meminumnya.
Berikut macam kemungkinan efek samping dari penggunaan obat aborsi kandungan:
Anda mungkin akan mengalami kram, terutama setelah mengkonsumsi misoprostol. Ini karena misoprostol menyebabkan kontraksi rahim yang kuat untuk membantu tubuh Anda mengakhiri kehamilan.
Baca juga: 8 Manfaat Berhubungan Seks bagi Kesehatan, Selain Kehamilan
Anda akan mengalami pendarahan vagina saat janin keluar dari tubuh Anda. Pendarahan ini terkadang lebih berat dari menstruasi normal Anda. Darah yang keluaar mungkin berupa gumpalan dan jaringan.
Anda mungkin merasa mual atau umumnya tidak enak badan, setelah mengkonsumsi misoprostol. Efek samping ini bersifat sementara dan tidak berlangsung lama.
Ada kemungkinan juga terjadinya demam dan/atau menggigil selama penggunaan obat aborsi kandungan. Mirip dengan mual, ini harus bersifat sementara.
Tidak normal, jika demam Anda sampai 30 Celcius dan berlangsung selama 4 jam atau lebih.
Baca juga: Cara Mengatasi Kemandulan untuk Sukses Mencapai Kehamilan
Terkadang, obat aborsi tidak bekerja semestinya. Sehingga, penting untuk konsultasi dokter 1-2 minggu setelah penggunaan obat.
Jika obat tidak bekerja, ada kemungkinan kehamilan masih berporses.
Meskipun pendarahan adalah hal yang normal, ada situasi tertentu yang mungkin memerlukan perhatian medis. Ini termasuk jika Anda mengalami pendarahan berkali lipat parahnya.
Misalnya, Anda sampai perlu mengganti pembalut setiap jam selama minimal 2 jam karena sudah terisi penuh.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu menjalani prosedur pembedahan untuk mengangkat sisa apa pun di dalam rahim Anda.