Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab BAB Berdarah yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 26/08/2023, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) berdarah banyak penyebabnya, ada yang relatif tidak berbahaya dan pula yang memerlukan perawatan darurat.

Istilah medis untuk pendarahan rektal atau darah di tinja adalah hematokezia.

Baca juga: BAB Jongkok atau Duduk, Mana yang Lebih Sehat?

Mengutip Medical News Today, cedera, peradangan, dan tukak pada saluran gastroinstestinal, semuanya dapat menyebabkan lapisan saluran pencernaan berdarah.

Dalam beberapa kasus, perforasi dapat terjadi, mengakibatkan pendarahan, sakit perut, dan penyakit parah.

Jika pendarahan terjadi di saluran pencernaan, darah akan keluar dari tubuh bersama tinja.

Artikel ini akan menunjukkan macam kondisi yang menyebabkan BAB berdarah.

Baca juga: 24 Penyebab Sembelit Susah BAB dan Cara Mengatasinya

Macam penyebab BAB berdarah

Disari dari Cleveland Clinic dan Medical News Today, berikut macam penyebab BAB berdarah:

  • Wasir

Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah di dalam rektum atau anus.

Penyakit ini sangat umum terjadi dan merupakan penyebab BAB berdarah paling umum.

  • Fisura anal

Fisura anal adalah robekan pada lapisan saluran anus. Seperti wasir, penyakit ini sering terjadi setelah mengejan saat buang air besar yang keras.

Fisura anal mudah disalahartikan sebagai wasir.

Baca juga: 8 Penyebab BAB Berlendir dan Cara Mengatasinya

  • Gastroenteritis

Gastroenteritis mengacu pada infeksi virus, jamur, atau parasit yang memengaruhi lambung dan usus.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat menyebabkan diare berdarah.

  • Penyakit radang usus (inflammatory bowel disease/IBD)

Penyakit radang usus (IBD) menyebabkan peradangan kronis (berkelanjutan) pada lapisan usus, baik usus kecil maupun besar.

Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dapat menyebabkan tinja berdarah.

Baca juga: 10 Penyebab Susah BAB, dari Sembelit hingga Kanker Usus Besar

  • Divertikulitis

Divertikulitis adalah istilah medis untuk infeksi dan peradangan di usus besar, biasanya di bagian bawah, dekat rektum.

Ini terjadi ketika kantong kecil di lapisan dalam usus besar (divertikula) terinfeksi dan meradang.

  • Polip usus besar

Memiliki polip usus besar dapat menyebabkan BAB berdarah, meski ukurannya kecil dan bersifat jinak atau prakanker.

Kemungkinan terjadinya polip akan semakin besar siring bertambahnya usia.

Baca juga: Cara Sederhana untuk Mempelancar BAB yang Baik untuk Kesehatan

  • Kanker kolorektal

Kanker pada saluran pencernaan ini dapat melemahkan lapisan jaringan pencernaan, sehingga menyebabkan pendarahan.

Namun, kanker ini bisa juga muncul tanpa gejala BAB berdarah.

  • Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual dapat menyebabkan peradangan dan pendarahan pada lapisan anus atau dubur.

Infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan BAB berdarah, contohnya gonore, klamidia, dan sifilis.

Cara mengobati BAB berdarah biasanya akan bergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, dokter akan mengevaluasi pendarahan rektal Anda terlebih dahulu untuk mengetahui penyebabnya.

Baca juga: Minum Kopi Kok Bikin Kebelet BAB?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau