Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan dan Kekurangan KB Koyo yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 25/08/2023, 20:10 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - KB koyo adalah alat kontrasepsi hormonal yang ditempelken di kulit lengan, perut, paha, hingga bokong wanita.

Alat kontrasepsi ini mengandung hormon progesteron dan estrogen yang mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir serviks, sehingga menghambat gerak sperma.

Menurut Planned Parenthood, efektivitas KB koyo sebagai pengendali kelahiran yaitu sekitar 99 persen sehiingga bisa dijadikan pilihan untuk memberi jarak kehamilan atau menunda momongan.

Artikel ini akan memaparkan mengenai kelebihan dan kekurangan KB koyo yang mungkin perlu Anda ketahui.

Baca juga: Mengenal Apa itu KB Koyo, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya

Kelebihan KB koyo

KB koyo bisa menjadi pilihan yang baik jika Anda membutuhkan alat kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan dan dapat berhenti kapan saja.

Selain sebagai pengendali kelahiran, kontrasepsi transdermal ini juga memiliki kelebihan bagi sebagian besar wanita, antara lain:

  1. Tidak menyebabkan rasa sakit karena pemasangannya sangat mudah yaitu hanya ditempelkan ke kulit
  2. Mengurangi kram atau sakit perut menjelang haid. Namun, pada beberapa orang mungkin kram terasa lebih menyakitkan
  3. Menstruasi lebih singkat dari biasanya
  4. Volume darah saat menstruasi lebih sedikit dari sebelum memakai KB koyo
  5. Mencegah risiko anemia karena tidak mengeluarkan banyak darah saat menstruasi.
  6. Tidak mengakibatkan kista ovarium atau kanker yang berkaitan dengan alat reproduksi wanita.

Baca juga: 5 Penyebab Tidak Menstruasi Setelah Berhenti KB Hormonal

Kekurangan KB koyo

Dilansir dari WebMD, ada beberapa kekurangan KB koyo, yaitu:

  1. Tidak dapat digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual (PMS), seperti HIV dan klamidia. Satu-satunya yang bisa mencegah PMS adalah kondom yang dipakai pria.
  2. KB koyo kurang efektif untuk orang yang bertubuh gemuk atau mengalami kelebihan berat badan.
  3. Meningkatkan risiko penggumpalan darah, terutama pada wanita yang pernah mengalami kanker payudara, kanker rahim, atau epilepsi.

Tips menggunakan KB koyo

Agar KB koyo dapat bekerja dengan efektif dalam mencegah kehamilan, simak tips berikut:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan dikeringkan sebelum melepas plester pelindung KB koyo dan menempelkan plester tersebut ke kulit.
  2. Pastikan bagian tubuh yang akan dipasangi transdermal patch dalam kondisi bersih.
  3. Hindari penggunaan lotion, bedak, atau produk perawatan kulit lainnya, terutama di area untuk menempel.
  4. Jangan menempel KB koyo pada bagian kulit yang sensitif.
  5. Pasang KB koyo pada hari yang sama setiap minggunya. Misalnya, jika plester KB pertama dipasang pada hari Senin, Anda dapat mengganti yang baru setiap hari ini.
  6. Gunakan KB koyo baru apabila KB koyo yang digunakan terlepas atau tidak menempel dengan sempurna.
  7. Jika terjadi reaksi alergi, seperti gatal-gatal dam ruam pada kulit, Anda sebaiknya melepas alat kontrasepsi transdermal ini.

Setelah mengetahu kelebihan, kekurangan, dan tips menggunakan KB koyo, Anda mungkin bisa menjajal alat kontrasepsi transdermal ini untuk mencegah kehamilan. 

Usahakan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan KB koyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau