Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Kalau Kebutuhan Nutrisi Tidak Terpenuhi?

Kompas.com - 04/09/2023, 09:07 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nutrisi berperan penting sebagai energi yang berpengaruh pada kinerja tubuh dalam melakukan aktivitas. Namun, apa yang terjadi kalau kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi?

Perlu diketahui, nutrisi adalah asupan bergizi yang diperoleh dari proses pemasukan dan pengolahan asupan oleh tubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan, makanan bergizi bisa didapat dengan mengkonsumi zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air.

Beberapa orang bisa kekurangan gizi, apabila kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi. Simak penjelasan lebih lanjut lewat artikel berikut ini. 

Baca juga: Kenali Manfaat dan Kebutuhan Nutrisi Esensial untuk Ibu Hamil

Apa yang terjadi kalau kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi?

Kalau tubuh kekurangan nutrisi, maka efeknya bisa buruk untuk kesehatan, termasuk mudah lemas, gampang sakit, hingga gangguan tumbuh kembang pada anak. 

Jika konsumsi gizi makanan tidak sebanding dengan kebutuhan energi tubuh, maka kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dan seseorang bisa mengalami malnutrisi.

Disarikan dari Kementerian Kesehatan dan Siloam Hospital, berikut 5 hal yang terjadi kalau kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi:

  • Berat badan turun

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh secara berkepanjangan bisa membuat berat badan turun. Penurunan berat badan ini bisa sampai 5 persen sampai 10 persen dalam waktu 6 bulan, atau 10 persen sampai 20 persen di atas 6 bulan. 

  • Badan lemas dan mudah lelah

Tak hanya berat badan yang turun, kekurangan nutrisi juga bisa membuat penurunan massa otot. Tanda-tanda penurunan massa otot yang perlu diwaspadai antara lain badan lemas, lemah, dan mudah lelah.

  • Tidak nafsu makan

Tubuh yang kekurangan asupan makan dapat kehilangan zat dasar untuk mengatur keseimbangan tubuh, termasuk hormon untuk mengontro rasa lapar dan kenyang. Sehingga, banyak orang yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi juga tidak nafsu makan. 

  • Gampang sakit

Malnutrisi dapat memengaruhi seluruh aspek dari sistem imunitas tubuh terutama menganggu sistem imunitas seluler. Kondisi penurunan imunitas ini bisa membuat orang yang kekurangan nutrisi jadi gampang sakit, terutama pada balita, anak-anak, dan kalangan lansia. 

  • Sakit susah sembuh

Penurunan imunitas akibat kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi juga dapat membuat tubuh kewalahan menghadapi infeksi. Akibatnya, saat terinfeksi kuman termasuk virus dan bakteri, penyakit jadi susah disembuhkan. 

  • Masalah tumbuh kembang

Pada anak-anak, terutama balita,kebutuhan nutrisi harian yang tidak terpenuhi bisa menghambat tumbuh kembang. Dampak ini bisa bersifat jangka panjang. Sebagai gambaran, malnutrisi bisa menyebabkan stunting. Gangguan tumbuh kembang ini bisa menurunkan kemampuan berpikir sampai risiko penyakit kronis saat tumbuh dewasa. 

Baca juga: 5 Nutrisi yang Dibutuhkan Orang Sakit, Apa Saja?

Intervensi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Kurangnya asupan nutrisi pada tubuh perlu segera diberikan perhatian khusus untuk meminimalkan dampaknya pada kesehatan. Berikut beberapa intervensi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang dianjurkan:

Makanan bergizi seimbang dapat melengkapi kebutuhan zat gizi yang beragam.

Karbohidrat adalah sumber utama kalori, tapi rendah vitamin dan mineral. Sedangkan, sayur dan buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat, tapi rendah kalori dan protein.

Untuk itu, dalam satu sumber zat gizi kita harus mengonsumsi beraneka ragam makanan yang terdiri atas karbohidrat, protein, serat.

Sumber karbohidrat dapat kita penuhi dari nasi, mi, umbi, atau tepung-tepungan. Sumber protein bisa diperoleh dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan.

Sumber vitamin dan mineral dapat kita penuhi dari sayur dan buah-buahan yang beraneka ragam warna, masing-masing sekitar 2-3 porsi buah per hari dan 3-4 porsi sayur per hari.

Perlu diperhatikan, konsumsi makanan yang beraneka ragam di atas jumlahnya harus cukup, tidak berlebihan, dan dilakukan secara teratur. 

  • Pola hidup aktif dan rutin berolahraga

Pola hidup aktif dapat dilakukan dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh, termasuk olahraga.

Aktivitas fisik memberikam upaya tubuh untuk menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama dalam tubuh.

Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperlancar sistem metabolisme tubuh, tak terkecuali metabolisme zat gizi. 

Anda dapat melakukan aktivitas olahraga setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi. Agar keseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terpelihara.

  • Rajin mencuci tangan

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat dapat menghindarkan Anda dari penyakit infeksi. Bahkan 45 persen penyakit diare dan penyakit menular karena kuman yang masuk lewat mulut bisa dicegah dengan mencuci tangan.

Waktu untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun antara lain:

    1. Sebelum dan sesudah memegang makanan
    2. Sesudah buang air kecil dan buang air besar
    3. Sesudah memegang binatang
    4. Sesudah berkebun
    5. Sesudah bermain.
  • Menjaga berat badan ideal

Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan gizi di dalam tubuh adalah memiliki berat badan ideal.

Berat badan yang ideal dapat diwujudkan dengan mengatur pola makan yang pas dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi gula, garam, dan lemak.

Setelah mengetahui akibat yang terjadi kalau kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi pada tubuh bisa mengakibatkan malnutrisi, kondisi ini tidak boleh disepelekan. Pastikan Anda segera melakukan beberapa intervensi di atas dan berkonsultasi ke dokter jika mengalami kekurangan gizi. 

Baca juga: Nutrisi untuk Ibu Hamil dan Menyusui di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com