Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nutrisi untuk Ibu Hamil dan Menyusui di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Kompas.com - 12/06/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Seribu hari pertama kehidupan anak akan menentukan kualitas hidup di masa depan.

Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak disebut juga dengan periode emas (golden periode), telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup manusia.

Mengutip buku "1000 Hari Pertama Kehidupan" (2018) oleh Tuti Meihartati, dkk, masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak dari fase kehamilan ibu (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).

Sejak saat perkembangan janin di dalam kandungan 270 hari hingga ulang tahunnya ke-2 tahun kecerdasaan anak akan ditentukan.

Selama periode emas itu asupan nutrisi ibu hamil dan menyusui menentukan kondisi anak di kemudian hari terkait kemampuan:

  • Memori
  • Konsentrasi
  • Pengambilan keputusan
  • Intelektual
  • Mood
  • Emosi.

Baca juga: 6 Macam Nutrisi Penting Kebutuhan Ibu Hamil

Otak bayi berkembang lebih cepat selama 1000 hari pertama kehidupan dibandingkan dengan waktu lainnya dalam hidupnya.

Jika asupan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik dalam 1000 hari pertama kehidupan anak, sejumlah risiko dapat terjadi, di antaranya permanen (jangka panjang).

Risiko dari tidak dipenuhinya asupan nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak, meliputi:

  • Mengidap penyakit tidak menular atau kronis pada organ tubuh. Jika di ginjal, anak akan menderita gangguan ginjal. Jika di pankreas, anak berisiko menderita penyakit diabetes tipe 2. Jika di jantung, anak berisiko menderita penyakit jantung.
  • Otak akan mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan kognitif, sehingga kurang cerdas dan kompetitif.
  • Pertumbuhan badan terganggu, sehingga berisiko stunting atau kerdil.

Keadaan tersebut ternyata tidak hanya bersifat antargenerasi (dari ibu ke anak), tetapi transgenerasi (dari nenek ke cucu).

Sehingga, diperkirakan dampaknya mempunyai kurun waktu 100 tahun. Artinya, risiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu dan dampaknya akan berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya.

Baca juga: 10 Gejala Preeklamsia, Ibu Hamil Perlu Waspada

Menurut Dr. Boy Abidin, Spesialis Kandungan dalam acara "Blackmores Peduli Nutrisi Bunda" pada Kamis (9/6/2022) mengatakan bahwa risiko dari tidak dipenuhinya asupan nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak juga dapat meliputi:

  • Kelahiran prematur: kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir.
  • Preeklamsia: komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain.
  • Berat Badan Lahir Rendah (BBLR): berat badan anak yang lahir kurang dari 2,5 kg.

Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan bahwa bayi lahir BBLR masih relatif tinggi, misalnya:

  • Di Kabupaten Demak: 23,26 persen
  • Di Kabupaten Pemalang: 17,79 persen
  • Di Kota Solo: 17,59 persen
  • Di Kabupaten Klaten: 16,53 persen
  • Di Kabupaten Blora: 15,99 persen
  • Di Kabupaten Tegal: 15,72 persen
  • Di Kabupaten Banyumas: 15,21 persen
  • Di Kabupaten Wonosobo: 15,00 persen

Menurut Profil Balita DKI Jakarta 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, menunjukkan bahwa bayi lahir BBLR masih relatif tinggi juga, misalnya:

  • Di Kepulauan Seribu: 29,2 persen
  • Di Jakarta Utara: 15,8 persen
  • Di DKI Jakarta: 9,6 persen
  • Di Jakarta Barat: 9,3 persen
  • Di Jakarta Selatan: 9,2 persen
  • Di Jakarta Timur: 7,0 persen
  • Di Jakarta Pusat: 6,5 persen

Baca juga: Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengobatinya

Macam nutrisi

Untuk menghindari risiko dan mengurangi jumlah kasus kesehatan pada 1000 hari pertama kehidupan anak seperti di atas, ibu hamil dan menyusui membutuhkan asupan nutrisi tepat, meliputi:

  • Makronutrien: karbohidrat, protein, dan lemak.
  • Mikronutrien: asam folat, zat besi, yodium, kalsium, dan DHA.

1. Karbohidrat

Mengutip Kids Health, membantu menyediakan energi untuk tubuh bayi dalam tumbuh dan berkembang, selain untuk ibu yang mengandung dan menyusui.

Makanan sumber karbohidrat terbaik meliputi:

  • Biji-bijian utuh, seperti gandum, beras merah, quinoa, dan sebagainya.
  • Buah-buahan, seperti apel, pisang, kurma, dan sebagainya.
  • Sayuran, seperti kentang, jagung, brokoli, dan sebagainya.
  • Kacang-kacangan, seperti kacang almond, mete, pistachio, dan sebagainya.
  • Polong-polongan, seperti kacang polong, kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau, dan sebagainya.

Dianjurkan untuk membatasi karbohidrat olahan (seperti tepung putih dan nasi putih) dan gula tambahan.

Baca juga: 6 Efek Buruk Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Dihindari

2. Protein

Mengutip Healthline, protein sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang tepat dari jaringan dan organ bayi, termasuk otak.

Makronutrien ini juga membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau