KOMPAS.com - Seribu hari pertama kehidupan anak akan menentukan kualitas hidup di masa depan.
Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak disebut juga dengan periode emas (golden periode), telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup manusia.
Mengutip buku "1000 Hari Pertama Kehidupan" (2018) oleh Tuti Meihartati, dkk, masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak dari fase kehamilan ibu (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).
Sejak saat perkembangan janin di dalam kandungan 270 hari hingga ulang tahunnya ke-2 tahun kecerdasaan anak akan ditentukan.
Selama periode emas itu asupan nutrisi ibu hamil dan menyusui menentukan kondisi anak di kemudian hari terkait kemampuan:
Baca juga: 6 Macam Nutrisi Penting Kebutuhan Ibu Hamil
Otak bayi berkembang lebih cepat selama 1000 hari pertama kehidupan dibandingkan dengan waktu lainnya dalam hidupnya.
Jika asupan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik dalam 1000 hari pertama kehidupan anak, sejumlah risiko dapat terjadi, di antaranya permanen (jangka panjang).
Risiko dari tidak dipenuhinya asupan nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak, meliputi:
Keadaan tersebut ternyata tidak hanya bersifat antargenerasi (dari ibu ke anak), tetapi transgenerasi (dari nenek ke cucu).
Sehingga, diperkirakan dampaknya mempunyai kurun waktu 100 tahun. Artinya, risiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu dan dampaknya akan berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya.
Baca juga: 10 Gejala Preeklamsia, Ibu Hamil Perlu Waspada
Menurut Dr. Boy Abidin, Spesialis Kandungan dalam acara "Blackmores Peduli Nutrisi Bunda" pada Kamis (9/6/2022) mengatakan bahwa risiko dari tidak dipenuhinya asupan nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak juga dapat meliputi:
Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan bahwa bayi lahir BBLR masih relatif tinggi, misalnya:
Menurut Profil Balita DKI Jakarta 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, menunjukkan bahwa bayi lahir BBLR masih relatif tinggi juga, misalnya:
Baca juga: Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengobatinya
Untuk menghindari risiko dan mengurangi jumlah kasus kesehatan pada 1000 hari pertama kehidupan anak seperti di atas, ibu hamil dan menyusui membutuhkan asupan nutrisi tepat, meliputi:
Mengutip Kids Health, membantu menyediakan energi untuk tubuh bayi dalam tumbuh dan berkembang, selain untuk ibu yang mengandung dan menyusui.
Makanan sumber karbohidrat terbaik meliputi:
Dianjurkan untuk membatasi karbohidrat olahan (seperti tepung putih dan nasi putih) dan gula tambahan.
Baca juga: 6 Efek Buruk Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Dihindari
Mengutip Healthline, protein sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang tepat dari jaringan dan organ bayi, termasuk otak.
Makronutrien ini juga membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan.