KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami depresi. Pasalnya, beberapa gejala depresi mirip dengan masalah kesehatan lain, seperti malas gerak dan sering merasa lelah.
Selain itu, penderita depresi mungkin menganggap gejala masalah kesehatan mental tersebut sebagai kondisi normal karena tidak intens atau justru sudah terbiasa dengan perasaan-perasaan yang mereka alami.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa tanda-tanda depresi yang jarang disadari menurut ahli serta langkah yang perlu dilakukan jika seseorang mengalami gangguan mental tersebut.
Baca juga: Depresi Bisa Turunkan Produktivitas Kerja, Begini Cara Mengatasinya...
Dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Ida Aju Kusuma Wardani Sp.KJ (K), MARS, memaparkan beberapa gejala depresi yaitu males gerak hingga sulit tidur.
"Seperti tidak ada energi, mager (malas gerak), menarik diri dari lingkungan, dan sulit tidur, merupakan beberapa tanda depresi yang perlu dibantu," kata Ida, dikutip dari Antara, Senin (11/9/2023).
Ida melanjutkan, kehilangan minat pada suatu rutinitas tertentu seperti bekerja atau melakukan hobi seperti olahraga, juga merupakan salah satu tahapan yang harus diwaspadai sebelum pada tahap depresi yang lebih berat.
Selain itu perilaku seperti putus asa, perasaan bahwa diri tidak berguna, serta harapan yang terlalu tinggi namun tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan juga perlu diwaspadai setiap orang sebagai gejala dari depresi.
Tanda-tanda depresi yang dijelaskan dokter Ida di atas seringkali tidak disadari sebagian orang. Padahal, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi depresi berat.
Pada tahap depresi yang berat, penderita umumnya jauh lebih sensitif dan cenderung merasa sudah bosan hidup atau tidak tahan dalam menghadapi cobaan kehidupan.
Baca juga: 10 Macam Penyebab Depresi yang Perlu Diwaspadai
Apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala depresi, ada baiknya untuk mencari bantuan dengan berkonsultasi dengan ahli.
"Tidak harus ke spesialis kejiwaan atau psikiater, carilah solusi mana yang paling bisa didapatkan, bisa psikolog atau kalau adanya dokter umum juga boleh, yang penting ada bantuan tenaga medis, agar tidak terpuruk, karena dengan sosialisasi dapat menciptakan harapan melalui tindakan," jelas Ida.
Tenaga medis akan memberikan terapi atau obat-obatan yang sesuai dengan kondisi yang dialami penderita depresi.
Dilansir dari Sehat Negeriku, penderita depresi juga dapat mengatasi gejalanya dengan cara berikut:
Setelah mengetahui tanda-tanda depresi, Anda dapat lebih aware akan kondisi kesehatan mental dan setiap perubahaan perasaan yang dialami.
Upayakan untuk tidak melakukan diagnosis mandiri dan segera berkonsultasi dengan ahli jika mengalami gejala depresi.
Baca juga: Malas Mandi Tanda Depresi, Mitos atau Fakta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.