KOMPAS.com - Seiring bertambah usia, ada beberapa kondisi dan penyakit yang lebih mungkin kita alami.
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penuaan mengakibatkan biologis kita semakin menurun, yang memengaruhi kapasitas fisik maupun mental.
Baca juga: Penuaan Organ, Jaringan, dan Sel Tubuh Manusia Seiring Bertambah Usia
Sebab, terjadi akumulasi berbagai macam kerusakan molekuler dan seluler dalam tubuh kita seiring berjalannya waktu.
Alhasil, akan muncul berbagai kondisi dan penyakit yang terkait dengan bertambahnya usia.
Apa saja itu? Artikel ini akan mengulasnya secara ringkas agar Anda lebih waspada dan memerhatikan kesehatan sejak dini.
Baca juga: Macam-macam Kelainan Kulit yang Umum pada Orang Lansia
Mengutip Verywell Health, David Hogan, ahli gerontologi dan profesor kedokteran di Universitas Calgary mengatakan bahwa berikut beberapa penyakit yang umum muncul seiring bertambah usia:
Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan darah pada dinding arteri saat jantung Anda memompa.
Angkanya lebih tinggi saat Anda stres atau bersemangat. Umumnya, tekanan darah cenderung meningkat seiring bertambah usia.
Tekanan darah tinggi yang kronis dapat menyebabkan masalah serius pada jantung, pembuluh darah, ginjal, dan sistem lain di tubuh.
Penyakit jantung menjadi penyakit umum di usia yang semkain lanjut karena lebih tinggi risiko terjadi penyempitan atau penyumbatan arteri utama yang memasok darah ke jantung.
Jika arteri menyempit, Anda berpotensi mengalami serangan jantung yang fatal.
Kondisi mendasar yang tidak diobati seperti hipertensi dan kolesterol tinggi, seiring berjalannya waktu, berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Baca juga: 4 Penyakit yang Sering Mengintai Pria Saat Bertambah Usia
Masih terkait dengan pembuluh darah yang menyempit, stroke adalah penyakit yang umum muncul seiring bertambahnya usia.
Stroke terjadi ketika darah berhenti mengalir di salah satu area otak karena adanya gangguan pada salah satu pembuluh darah.
Stroke dapat menyebabkan kematian atau kecacatan serius, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan penyumbatan atau pecahnya.
Ada dua jenis stroke. Stroke iskemik adalah stroke yang paling umum dan disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak.
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah dan berdarah di otak.
Faktor usia adalah salah satu faktor terbesar untuk berbagai jenis kanker.
Menurut American Cancer Society, 77 persen dari seluruh kanker didiagnosis pada orang yang berusia di atas 55 tahun.
Sejumlah jenis kanker lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia, termasuk kanker kulit, payudara, paru-paru, kolorektal, prostat, kandung kemih, limfoma non-Hodgkin, dan kanker perut.
Baca juga: Tanda-tanda Osteoartritis yang Harus Diwaspadai Seiring Bertambah Usia
Diabetes adalah kelainan yang mengganggu cara tubuh Anda menggunakan glukosa atau gula, dari makanan yang dicerna.
Diabetes tipe 1 biasanya dimulai pada orang di bawah usia 30 tahun.
Diabetes tipe 2 jauh lebih umum terjadi setelah usia 45 tahun.
Kedua jenis diabetes ini menyebabkan kadar gula darah terlalu tinggi dan menyebabkan masalah serius, seperti serangan jantung, stroke, kerusakan saraf, gagal ginjal, dan kebutaan.
Tiga perempat dari seluruh kasus penyakit Parkinson dimulai setelah usia 60 tahun, meskipun usia hanyalah salah satu faktor risiko.
Para peneliti meyakini penyakit ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan, termasuk paparan racun.
Penelitian menunjukkan cedera otak traumatis juga mungkin berperan.
Pria lebih mungkin terkena Parkinson dibandingkan wanita.
Ini adalah kelainan neurologis progresif yang menyebabkan Anda gemetar, kaku, dan terhentinya gerakan.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung untuk Lansia
Dimensia ditandai dengan hilangnya fungsi otak yang menyebabkan Anda mengalami kehilangan ingatan, perubahan suasana hati, kebingungan, kesulitan berkomunikasi, atau penilaian yang buruk.
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia.
Demensia meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi hal ini tidak dianggap sebagai bagian alami dari proses penuaan.
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) ditandai dengan berkurangnya aliran udara masuk dan keluar paru-paru.
Penyebab PPOK bisa karena peradangan pada saluran napas, penebalan lapisan paru-paru, dan produksi lendir yang berlebihan pada saluran udara.
PPOK paling umum terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun.
Kondisi ini tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati dan dicegah.
Baca juga: 4 Jenis Olahraga Terbaik untuk Lansia dan Manfaatnya
Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif dan bentuk arthritis yang paling umum.
Osteoartritis lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia dan lebih banyak terjadi pada wanita.
Genetika, obesitas, dan cedera sendi sebelumnya juga membuat Anda lebih rentan menderita ini saat tua.
Osteoartritis ditandai dengan pembengkakan dan nyeri pada persendian. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, pengobatan hanya untuk meredakan gejala.
Osteoporosis adalah penyakit tulang rapuh yang ditandai dengan hilangnya massa tulang.
Penyakit ini lebih umum terjadi seiring bertambah usia. Namun, faktor usia bukan satu-satunya yang menentukan.
Mengalami osteopenia atau kepadatan tulang yang rendah, juga merupakan salah satu faktor risikonya.
Patah tulang kemudian dapat terjadi karena osteoporosis. Pada sekitar seperempat dari semua kasus, kematian terjadi dalam waktu satu tahun setelah cedera patah tulang saat lanjut usia.
Baca juga: 8 Penyebab Kesuburan Wanita Menurun, dari Faktor Usia sampai Penyakit
Katarak adalah kekeruhan progresif pada lensa mata.
Kondisi ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk usia, paparan sinar ultraviolet, merokok, dan diabetes.
Awalnya, Anda mungkin tidak menyadari adanya katarak, tetapi lama kelamaan penglihatan bisa menjadi kabur dan berkurang drastis.
Degenerasi makula terkait usia (AMD) adalah suatu kondisi umum pada orang dewasa di atas usia 50 tahun.
Ini menjadi penyebab paling umum kebutaan pada orang lanjut usia.
Ketika makula mata semakin memburuk, kemampuan seseorang untuk melihat objek dengan jelas juga menurun.
Baca juga: 10 Penyebab Darah Haid Sedikit, Bisa Faktor Usia sampai Penyakit
Gangguan pendengaran juga sering terjadi seiring bertambahnya usia.
Hal ini disebabkan oleh rusaknya rambut-rambut kecil di dalam telinga yang membantu memproses suara.
Gangguan pendengaran seiring penuaan, meliputi kesulitan mengikuti percakapan di area yang bising, kesulitan membedakan konsonan tertentu (terutama pada suara bernada tinggi), suara tertentu terdengar lebih keras dari biasanya, dan suara terdengar teredam.
Selain faktor usia, gangguan pendengaran dapat dipicu oleh paparan suara keras secara kronis, merokok, dan genetika, dapat memengaruhi seberapa baik Anda mendengar seiring bertambahnya usia.
Macam-macam penyakit terkait bertambah usia di atas dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yang semuanya dapat mempercepat laju degenerasi pada setiap orang.
Faktor genetik adalah hal yang paling umum yang menentukan kesehatan orang lanjut usia.
Sementara, sebagian besar ini disebabkan oleh faktor lingkungan fisik dan sosial, seperti paparan polutan dan radiasi (seperti radiasi ultraviolet dari matahari) dan gaya hidup.
Gaya hidup yang menentukan kondisi dan penyakit terkait bertambahnya usia meliputi kebiasaan merokok, pola makan, dan aktivitas fiisik (olahraga). Ini akan memengaruhi kebugaran dan keausan tubuh Anda seiring waktu.
Baca juga: 5 Penyebab Berkurangnya Kemampuan Pendengaran, Tak Hanya Faktor Usia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.