Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Virus Nipah, Asal-usul, Gejala, dan Penularannya

Kompas.com - 01/10/2023, 14:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber BBC,

Dalam hal ini, babi bertindak sebagai pengganda yang mampu mengamplifikasi virus nipah, sehingga dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia.

Di Malaysia, sebanyak 5 persen hingga 32 persen kelelawar pemakan buah mempunyai antibodi terhadap virus Nipah dengan prevalensi tertinggi ditemukan pada spesies Pteropus hypomelanus.

Baca juga: Meski Kasus Virus Nipah di Indonesia Nol, Kemenkes Tingkatkan Waspada

Gejala virus nipah

Gejala penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus nipah secara klinis terbagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk ensefalitis dan bentuk pernafasan.

Gejala pada manusia umumnya adalah gangguan susunan syaraf pusat dan pada hewan lebih banyak menyebabkan gangguan pernafasan, berikut penjelasannya.

  • Gejala virus nipah pada manusia

Pada manusia, infeksi nipah dapat menyebabkan demam yang tinggi selama 3 hingga 14 hari, disertai diare, gangguan pernafasan, batuk, ingusan.

Namun disamping itu, gejala lain yang paling sering ditemukan adalah gejala ensefalitis seperti depresi, sakit kepala yang sangat hebat, inkoordinasi, konvulsi, epilepsi dan pada stadium lanjut dapat menyebabkan koma dan akhirnya meninggal dunia.

Masa inkubasi atau periode munculnya gejala penyakit sejak terpapar virus nipah pada manusia berkisar antara 4-18 hari.

  • Gejala pada hewan

Gejala virus nipah pada hewan terutama babi tidak selalu menunjukkan gejala klinis .

Hewan tersebut dapat bertindak sebagai penyebar infeksi Nipah dalam suatu populasi atau ke populasi lainnya tanpa disadari oleh para peternak.

Pada babi, gejala klinis yang paling sering tampak antara lain demam tinggi mencapai 40°C yang disertai dengan ganguan pernafasan seperti batuk yang sangat keras, sesak nafas sehingga babi selalu membuka mulutnya, dan ingusan yang dapat disertai dengan darah .

Selain gangguan pernafasan, gangguan syaraf seperti tremor, inkoordinasi, menggigit besi pembatas kandang, dan kejang-kejang yang berakhir dengan kematian juga kerap terjadi.

Secara alami, infeksi nipah pada hewan lain selain babi, tidak menimbulkan gejala yang sama, misalnya anjing dan kucing.

Infeksi nipah pada anjing hampir sama dengan gejala klinis yang disebabkan oleh infeksi distemper, yaitu konjungtivitis, mata berair, ingusan, dan terkadang disertai sesak napas.

Selain itu, pada kucing infeksi nipah dapat menimbulkan gangguan pernafasan.

Baca juga: Kenali Apa itu Virus Marburg, Asal Usul, Gejala, dan Penularannya

Cara penularan virus nipah

Dari berbagai kasus virus nipah yang sudah terjadi, penularan virus nipah diduga berasal dari hewan kelelawar khususnya jenis kelelawar buah (Pteropus sp).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau