KOMPAS.com - Kamu bisa mengeluarkan air mata ketika sedang sedih, menangis, bahagia, pilek, sampai ketika mata kelilipan debu di jalan.
Nah, pernahkah Kamu penasaran, sebenarnya apakah air mata bisa habis jika keluar terus-menerus?
Sebelum menyimak penjelasannya, Kamu perlu tahu dulu apa itu air mata serta jenis dan fungsinya yang penting untuk menjaga kesehatan organ penglihatan kita.
Baca juga: Mengapa Manusia Mengeluarkan Air Mata? Kenali 4 Penyebab Fenomena Ini
Dilansir dari Verywell Health, air mata adalah cairan yang diproduksi di kelenjar lakrimal yang berada di sudut luar kelopak mata.
Air mata menyebar ke seluruh permukaan mata saat Kamu berkedip. Cairan ini lantas mengalir ke lubang kecil di sudut kelopak mata atas dan bawah, sebelum akhirnya mengalir melalui saluran kecil dan turun ke hidung.
Kandungan air mata tak hanya air. Tapi ada juga lendir, minyak, elektrolit yang membuat air mata terasa asin (natrium, kalium, klorida, bikarbonat, magnesium, dan kalsium), protein (lisozim, laktoferin , lipocalin, dan IgA), serta lemak.
Baca juga: Mungkinkah Efek Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian?
Dikutip dari Cleveland Clinic, air mata manusia terbagi menjadi 3 jenis yang memiliki fungsi berbeda-beda, di antaranya:
Air mata basal adalah air mata dasar. Air mata basal mengandung minyak, lendir, air dan garam, yang membantu melawan infeksi agar tidak bisa masuk dan mengiritasi mata.
Minyak yang terkandung pada air mata ini berfungsi menjaga air mata tetap di tempatnya dan mencegahnya menguap.
Ketika berkedip, fungsi air mata basal juga menjaga kelembapan mata serta meningkatkan fokus penglihatan.
Baca juga: 4 Efek Gas Air Mata pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Air mata refleks adalah air mata yang berada di kelenjar bawah alis. Air mata ini keluar saat mata Kamu mengalami iritasi seperti saat mengupas bawang, muntah, atau terkena debu.
Air mata ini secara spontan akan menghilangkan bahan yang mengiritasi mata, serta akan keluar saat alergi kambuh atau muncul.
Air mata emosional akan muncul saat dipicu oleh perasaan empati, kasih sayang, nyeri, rasa sakit yang berhubungan dengan keterikatan, perasaan sentimental, atau moral.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang cenderung merasa lebih baik setelah menangis jika mereka menerima dukungan sosial saat melakukannya.
Air mata emosional atau psikis akan keluar sebagai respons terhadap emosi yang kuat seperti kesedihan, kesedihan, kegembiraan, atau kemarahan.
Air mata ini memiliki komposisi kimia yang sama dengan air mata basal, dengan tambahan kandungan hormon stres dan obat penghilang rasa sakit alami.
Baca juga: 6 Penyebab Mata Berair, Bisa Jadi Tanda Infeksi
Jangan khawatir, air mata tidak bisa habis meskipun Kamu menangis atau air mata mengalir deras dalam waktu lama.
Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, tubuh kita mampu menghasilkan antara 50 sampai 100 liter air mata per tahun, atau sekitar satu gelas air per hari.
Seiring bertambahnya usia atau efek masalah kesehatan tertentu, produksi air mata ini secara alami bisa melambat. Tapi, tetap saja air mata tidak bisa habis.
Tanpa air mata yang cukup, mata kita bisa kering, rentan terkena iritasi, dan mengalami masalah kesehatan lainnya.
Setelah menyimak penjelasan apakah air mata bisa habis di atas, pengetahuan Kamu mengenai fenomena tubuh bisa bertambah. Nantikan penjelasan menarik lainnya.
Baca juga: Mata Berair pada Bayi, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.