KOMPAS.com - Trigliserida tinggi menandakan individu yang mengonsumsi banyak kalori.
Tubuh kita memang membutuhkan beberapa trigliserida untuk menjaga kesehatan.
Namun, kadar trigliserida yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang tanda-tanda trigliserida tinggi untuk Anda bisa waspada.
Baca juga: 7 Buah untuk Mengatasi Trigliserida Tinggi, Termasuk Alpukat
Terlebih dahulu penting kita tahu tentang trigliserida, sebelum kita bahas tentang gejala yang mungkin muncul saat kadarnya tinggi.
Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), trigliserida adalah sejenis lemak yang disebut lipid, yang bersirkulasi dalam darah.
Trigliserida merupakan jenis lemak yang paling umum beredar di tubuh kita.
Trigliserida berbeda dengan kolesterol. Kolesterol adalah zat lilin seperti lemak yang ditemukan di seluruh sel tubuh.
Baca juga: Trigliserida Rendah, Tanda Penyakit Apa?
Lipid ini berasal dari makanan yang kita makan, seperti mentega, minyak, dan lemak lainnya.
Ini juga berasal dari kalori ekstra yang tidak dibutuhkan tubuh.
Kalori yang tidak terpakai itu disimpan sebagai trigliserida dalam sel lemak. Ketika tubuh membutuhkan energi, trigliserida dilepaskan.
Sehingga, trigliserida memiliki peran kesehatan sebagai cara menyimpan energi.
Namun, kadar trigliserida yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca juga: 11 Faktor Risiko Trigliserida Tinggi yang Pantang Diabaikan
Trigliserida tinggi adalah salah satu jenis kelainan lipid.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, level trigliserida dibagi dalam tiga kategori berikut:
Tes darah biasanya akan menunjukkan tingkat trigliserida.
Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal di Dalam Darah?
Dikutip dari UCF Health, biasanya trigliserida tinggi tidak memunculkan gejala yang jelas.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan darah secara teratur untuk memantau kadar trigliserida ini sebelum menjadi tidak terkendali.
Jika kadarnya sangat tinggi, seseorang mungkin mengalami gejala, seperti berikut:
Saat itu, suplai darah ke jantung dan otak bisa terhambat.
Kadar trigliserida yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan timbulnya timbunan lemak di bawah kulit dan pankreatitis.
Pankreatitis adalah pembengkakan mendadak pada pankreas.
Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal menurut Usia?
Menurut NHLBI, kadar trigliserida tinggi yang lebih dari 500 mg/dL dapat menyebabkan perubahan pada pembuluh darah mata, sehingga membuatnya tampak berbeda dari biasanya.
Kondisi mata itu disebut lipemia retinalis.
Terakhir, orang dengan kadar trigliserida darah yang sangat tinggi mungkin juga mengalami kerusakan kulit di punggung, dada, lengan, dan kaki.
Pada kadar trigliserida lebih dari 1.500 mg/dL, tubuh dapat berhenti memecag lemak. Kondisi ini disebut sindrom kilomikronemia multifaktorial.
Tanda-tanda trigliserida tinggi pada tahap ini bisa meliputi hilangnya ingatan jangka pendek, pembengkakan hati dan limpa, sakit perut, dan kulit memerah ketika menggunakan alkohol.
Kondisi trigliserida tinggi sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Sehingga, Anda harus mencegahnya.
Cara mencegah trigliserida tinggi adalah mengonsumsi kalori secukupnya sesuai kebutuhan tubuh Anda.
Sebaik mungkin Anda menghindari obesitas, diabetes, penyalahgunaan alkohol, merook, dan gaya hidup yang "mageran".
Itu semua adalah faktor peningkat kadar trigliserida dalam darah.
Baca juga: 6 Penyakit Penyebab Trigliserida Tinggi yang Pantang Diabaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.