Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2023, 06:00 WIB
Agustin Tri Wardani,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang tua kerap mengkhawatirkan bayi mereka yang sering gumoh terutama setelah minum susu. Lantas, bahayakah bayi sering gumoh? Simak penjelasan berikut.

Untuk diketahui, gumoh adalah keadaan fisiologis yang umum terjadi pada bayi yang beumur di bawah 3 bulan. Biasanya bayi akan gumoh dalam bentuk cairan putih yang berasal dari isi perut sebanyak 2-3 sendok makan.

Bayi yang gumoh mungkin menandakan jika dirinya sudah kenyang atau perut kecilnya sudah penuh akan makanan. Namun, terdapat beberapa kasus gejala bayi gumoh yang menandakan adanya masalah kesehatan.

Untuk meningkatkan kewaspadaan, Anda dapat menyimak penjelasan bahayakah bayi sering gumoh melalui artikel di bawah ini.

Bahayakah bayi sering gumoh?

Dilansir dari Mayo Clinic, gumoh biasa terjadi pada bayi sehat. Kondisi bayi yang sering gumoh ini merupakan hal yang normal dan biasanya tidak akan menimbulkan masalah apa pun pada tumbuh kembang bayi sehingga tidak membahayakan.

Kondisi kesehatan yang aman pada bayi yang sering gumoh dapat diketahui selagi bayi tetap memiliki nafsu makan yang baik, tampak nyaman, berkembang secara normal serta berat badannya bertambah. 

Perlu diketahui, gumoh pada bayi sering terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang sehingga isi perutnya lebih mudah mengalir kembali ke kerongkongan.

Selain itu, terdapat beberapa faktor penyebab bayi sering gumoh seperti terlalu banyak minum susu, adanya sensitivitas terhadap makanan, masuknya udara sata menyusu, atau karena posisi menyusui yang salah.

Nantinya, seiring bertambahnya usia bayi biasanya gumoh akan semakin berkurang.

Namun, sebagai orang tua tetap perlu waspada apabila bayi mengalami gejala tertentu yang dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya atau sesuatu yang lebih serius daripada gumoh biasa seperti penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD).

Dikutip dari WebMD, bayi yang mengalami GERD dapat mengalami beberapa gejala lain seperti:

  • Ketidaknyamanan dan rasa sakit yang disebabkan oleh gumoh
  • Masalah pernapasan seperti tersedak, tersedak, batuk, mengi, dan, dalam kasus yang lebih serius, pneumonia karena menghirup isi perut ke paru-paru.
  • Pertumbuhan bayi buruk karena gumoh menyebabkan mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Selanjutnya, beberapa gejala GERD serius juga dapat dialami oleh bayi dan memerlukan perawatan segera. Gejala tersebut meliputi:

  • Sering mengalami gumoh dari mulut
  • Cairan gumoh berwarna hijau atau kuning
  • Tidak mau makan
  • Terdapat darah pada tinja bayi
  • Mulai gumoh setelah mereka berusia 6 bulan
  • Adanya lengkungkan leher ke belakang
  • Mudah rewel setelah menyusu.

Jika bayi Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera lakukan konsultasi dengan dokter anak. Dokter akan memeriksa apakah bayi menderita GERD atau masalah serius lainnya, dan dapat segera ditangani dengan baik.

Setelah mengetahui penjelasan alasan bahaya dan kenapa bayi sering gumoh di atas, ada baiknya Anda juga mengetahui cara-cara yang bisa dilakukan agar bayi tidak gumoh

Bagaimana cara mencegah agar bayi tidak gumoh?

Terdapat beberapa cara yang dapat ibu dan ayah lakukan untuk mengatasi agar bayi tidak gumoh terlalu sering, meliputi:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau