Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Perut Buncit yang Sering Tidak Disadari

Kompas.com - 21/11/2023, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Perut buncit merupakan masalah umum yang sering membuat seseorang merasa kurang percaya diri.

Selain memengaruhi penampilan, perut buncit juga dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan, seperti stres dan kurang tidur.

Jika tidak diatasi, perut buncit bisa memicu beberapa jenis penyakit berbahaya, seperti obesitas dan penyakit jantung.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab perut buncit berikut ini.

Baca juga: 6 Cara Mengecilkan Perut Buncit dengan Jalan Kaki

Penyebab perut buncit

Melansir Mayo Clinic, penyebab utama perut buncit melibatkan penumpukan lemak di sekitar daerah perut.

Kondisi ini kerap dipengaruhi oleh gaya hidup dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

Ada banyak faktor yang bisa memicu penumpukan lemak di perut. Disarikan dari Medical News Today, berikut adalah beberapa penyebab perut buncit yang perlu diketahui.

  • Memiliki pola makan yang tidak sehat

Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut.

Selain itu, kelebihan asupan gula dapat merangsang produksi insulin, yakni hormon yang berperan dalam penyimpanan lemak di tubuh, khususnya di sekitar perut.

Makanan olahan dan tinggi sodium juga dapat menyebabkan retensi cairan, memberikan kesan perut yang membuncit.

  • Kurang melakukan aktivitas fisik

Gaya hidup yang kurang aktif dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut.

Kurangnya olahraga juga dapat mengakibatkan lemahnya otot perut, yang bisa jadi penyebab perut buncit pada wanita dan pria.

Baca juga: Berapa Kali Olahraga dalam Seminggu untuk Menurunkan Berat Badan?

  • Merasa stres

Terjadi peningkatan produksi hormon kortisol di dalam tubuh ketika Anda merasa stres. Akibatnya, lemak akan menumpuk di sekitar perut dalam jangka panjang.

Pasalnya, hormon kortisol ini dapat merangsang sel lemak visceral, yang terdapat di dalam rongga perut, untuk menumpuk lebih banyak lemak.

Selain itu, respons stres juga dapat memicu kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak sebagai bentuk penghiburan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada perut buncit.

Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit

  • Kurang tidur

Saat seseorang kurang tidur, tubuh akan mengalami perubahan hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme, seperti ghrelin dan leptin.

Kekurangan tidur cenderung meningkatkan produksi ghrelin (hormon lapar) dan mengurangi produksi leptin (hormon kenyang), sehingga dapat meningkatkan nafsu makan, khususnya terhadap makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat.

Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan tingkat stres dan produksi hormon kortisol, yang terkait dengan penumpukan lemak di area perut.

Kombinasi peningkatan nafsu makan dan perubahan hormonal ini dapat berkontribusi pada peningkatan lemak visceral, yang dapat menyebabkan perut buncit.

Memahami penyebab perut buncit sangatlah penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Selain memperhatikan beberapa penyebab di atas, Anda juga perlu melakukan pola hidup sehat dan berolahraga secara teratur untuk mencegah perut buncit.

Baca juga: Kapan Jam Olahraga yang Baik untuk Menurunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau