Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Batu Ginjal pada Pria, Termasuk Kelebihan Berat Badan

Kompas.com - 14/12/2023, 16:30 WIB
Agustin Tri Wardani,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

Sumber MedicineNet,

KOMPAS.com - Kebanyakan pria terkadang abai mengenai hal-hal yang dapat menjadi penyebab batu ginjal pada pria. Padahal, risiko penyakit batu ginjal lebih besar terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.

Artikel ini akan membahas mengenai apa itu batu ginjal, gejala batu ginjal pada pria, dan penyebabnya. 

Baca juga: 14 Penyebab Batu Ginjal pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Apa itu batu ginjal?

Batu ginjal adalah endapan mineral pembentuk kristal seperti kalsium, garam, asam urat, dan oksalat.

Proses terjadinya batu ginjal diawali saat tubuh tidak memiliki cukup air dalam sistem saluran kemih untuk mengeluarkan mineral-mineral sehingga mineral tersebut dapat terkonsentrasi dalam urine.

Ketika mineral ini terkonsentrasi di sistem, mereka dapat mengkristal dan berkumpul di ginjal untuk membentuk batu ginjal.

Batu ginjal sendiri memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari sekecil biji hingga sebesar bola golf.

Sebagian besar batu ginjal terjadi pada pria berusia 20 hingga 49 tahun. Seseorang yang sudah memiliki lebih dari satu batu ginjal akan rentan mengalami batu ginjal lebih lanjut.

Maka dari itu penting bagi para pria untuk mewaspadai apa yang menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai penyebab batu ginjal pada pria, ada baiknya Anda mengetahui mengenai apa saja gejala batu ginjal yang dapat muncul melalui artikel di bawah ini.

Baca juga: Kenali 5 Jenis Batu Ginjal dan Cara Mendeteksinya

Apa gejala batu ginjal pada pria?

Dilansir dari Healthline, berikut ini gejala batu ginjal yang dapat muncul pada pria, meliputi:

  • Nyeri di bagian perut, punggung, dan testis

Gejala batu ginjal pada pria yang pertama yaitu adanya keluhan rasa sakit di perut, punggung bawah atau pangkal paha, dan testis.

Hal tersebut disebabkan efek dari batu yang melewati ureter sempit dan menyebabkan penyumbatan sehingga menyebabkan tekanan menumpuk di ginjal.

Kemudian tekanan tersebut akan mengaktifkan serabut saraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.

Perlu diketahui juga, sakit batu ginjal seringkali dimulai secara tiba-tiba, ketika batu bergerak, lokasi dan intensitas nyeri pun ikut berubah.

Nyeri sering kali datang dan pergi secara bergelombang, yang diperparah dengan kontraksi ureter saat mencoba mendorong batu keluar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau