Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Setelah Makan Apakah Buruk untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 10/01/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tubuh kita membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencerna makanan setelah kita makan.

Mengutip Very Well Health, makanan yang masuk dari mulut dalam beberapa jam akan dibawa ke lambung dan usus untuk dicerna.

Proses pencernaan makanan akan mudah dilakukan, saat tubuh dalam posisi tegak.

Lalu, bagaimana jika proses makanan berlangsung dengan kamu tiduran? Ini akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.

Baca juga: 5 Cara Mendapatkan Tidur Malam Berkualitas Agar Awet Muda 

Apa tidur setelah makan buruk untuk kesehatan?

Tidur setelah makan buruk bagi kesehatan dengan bisa menimbulkan beberapa konsekuensi.

Makan saat mau tidur bisa membuat kamu lebih sulit tertidur, karena ini bisa menjadi pemicu nyeri ulu hati di malam hari.

Belum lagi, makan saat kamu lelah dapat menyebabkan makan berlebihan. Ini sebuah kebiasaan yang pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan di kemudian hari.

Penelitian menunjukkan bahwa makan sebelum tidur mempunyai beberapa risiko kesehatan.

Baca juga: 6 Cara Tidur Malam Membantumu Awet Muda

Disari dari Very Well Health dan Live Strong, berikut ulasan singkat efek negatif tidur setelah makan:

  • Metabolisme lebih lambat

Penelitian menunjukkan bahwa makan larut malam kurang mengenyangkan dan menyebabkan asupan kalori lebih besar dibandingkan makan di pagi atau siang hari.

Dengan kata lain, makan sebelum tidur dapat menyebabkan kamu merasa kurang kenyang meski makan lebih banyak dibandingkan waktu lain dalam sehari.

Seiring waktu, makan berlebihan yang terus-menerus dapat menyebabkan sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

  • Refluks asam

Proses pencernaan baik dilakukan dalam posisi tubuh tegak.

Berbaring setelah makan memudahkan isis perut kamu naik kembali ke kerongkongan, yang disebut sebagai refluks asam.

Gejala refluks asam yang paling umum adalah nyeri ulu hati diikuti gejala lainnya, seperti bersendawa dan rasa pahit di mulut.

Jika makan sebelum tidur menjadi kebiasaan, meningkatkan risiko GERD.

GERD adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika ada kelemahan pada cincin otot (sfingter) di ujung bawah kerongkongan.

Kelemahan ini membuat asam lambung lebih mudah naik kembali ke kerongkongan.

Baca juga: 7 Manfaat Tidur Malam Berkualitas yang Membuat Awet Muda

  • Tidur tidak nyenyak

Makan terutama makanan berlemak dapat membuatmu lebih sulit untuk tidur.

Kamu mungkin terbangun di tengah malam karena merasakan nyeri ulu hati atau harus buang air besar, tergantung seberapa banyak kamu makan sebelum tidur.

  • Penambahan berat badan

Tidur setelah makan, jika dibiasakan dapat menyebabkan peningkatkan berat badan

Sebuah studi kecil pada November 2014 di Nutrition Research menunjukkan bahwa orang dewasa yang makan di malam hari memiliki peningkatan risiko kegemukan karena asupan kalori harian yang lebih tinggi.

Dengan adanya efek negatif tidur setelah makan, kamu perlu memerhatikan jarak waktu makan dan tidur.

Pemilik Goals Healthcare Shanna Levine, MD dalam Live Strong mengatakan, setidaknya beri jarak satu jam untuk kamu tidur setelah makan.

Namun, makanan lebih berat membutuhkan jarak waktu lebih banyak.

Makanan tinggi lemak membutuhkan waktu untuk dicerna lebih lama. Makanan jenis ini membutuhkan jarak waktu setidaknya tiga jam.

Baca juga: Tidur Nyenyak Cara Cegah Demensia di Usia Tua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com