KOMPAS.com - Xanax adalah salah satu jenis obat penenang dari golongan benzodiazepine yang digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar.
Jenis obat ini diberikan untuk mengatasi fase mania pada penderita gangguan bipolar.
Namun, Xanax umumnya diberikan dengan jenis obat lainnya, seperti antidepresan, untuk mengatasi fase depresif gangguan bipolar.
Meskipun begitu, jenis obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti kelelahan, kesulitan konsentrasi, hingga kesulitan bicara.
Untuk lebih jelasnya, kenali apa itu Xanax, manfaat, dan efek sampingnya untuk gangguan bipolar berikut ini.
Baca juga: Mengapa Kesehatan Mental Selalu Dapat Berubah? Berikut Penjelasannya…
Alprazolam atau Xanax adalah obat dari golongan benzodiazepine yang bekerja pada neurotransmitter untuk memperlambat fungsi otak.
Dilansir dari Healthline, benzodiazepine adalah obat penenang atau obat untuk kecemasan yang bekerja dengan meningkatkan kadar asam gamma-aminobutirat atau gamma-aminobutyric acid (GABA) di dalam otak.
GABA merupakan neurotransmitter yang mendukung fungsi otak dan menyalurkan sinyal dari otak ke seluruh tubuh.
Meningkatkan kadar GAMA di dalam otak dapat membuat tubuh lebih rileks dan lebih mudah untuk tidur.
Baca juga: Cara Kerja Antidepresan untuk Menurunkan Gejala Depresi
Xanax adalah salah satu jenis obat benzodiazepine yang diberikan untuk penderita gangguan bipolar.
Dilansir dari WebMD, jenis obat ini umumnya digunakan untuk mengatasi kecemasan dan gangguan tidur, serta sebagai pengobatan efektif untuk beberapa orang dengan gangguan bipolar yang memiliki gejala fase mania akut, seperti:
Xanax umumnya hanya digunakan untuk mengatasi agitasi dan gangguan tidur selama fase akut, dan tidak digunakan dalam jangka panjang.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Bipolar Berdasarkan Fasenya
Xanax dapat bekerja dengan cepat dan memberikan rasa tenang. Namun, jenis obat ini juga dapat memberikan efek samping tertentu.
Beberapa efek samping Xanax yang akan dialami, seperti:
Jenis obat ini umumnya akan dihindari untuk diberikan pada orang dengan kebiasaan minum minuman beralkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang, kecuali jika benar-benar diperlukan atau dalam jangka pendek.