Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Samping Perut Buncit? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 18/01/2024, 09:52 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Perut buncit adalah kondisi ketika jumlah lemak visceral di rongga perut terlalu banyak. Lemak visceral sebenarnya berfungsi untuk melindungi organ penting, seperti hati, pankreas dan usus.

Namun, lemak visceral yang menumpuk hingga menyebabkan perut tampak buncit bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Artikel ini akan memaparkan efek samping perut buncit akibat menumpuknya lemak visceral.

Baca juga: 6 Penyebab Perut Buncit, Mulai dari Pola Makan hingga Genetik

Apa efek samping perut buncit?

Disarikan dari Livestrong dan Healthshoots, berikut beberapa efek samping perut buncit yang perlu Anda waspadai:

  • Memicu risiko diabetes

Efek samping perut buncit yang pertama yaitu memicu penyakit diabetes tipe 2 atau diabetes melitus.

Perut buncit menjadi faktor risiko penyebab diabetes karena lemak visceral di perut menghasilkan sitokin yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, terutama dalam merespons insulin.

Saat tubuh tidak dapat merespons hormon insulin, maka kadar gula darah menjadi tidak terkontrol.

  • Menyebabkan tekanan darah tinggi

Sitokin yang diproduksi oleh lemak visceral pada perut byang buncit tidak hanya memengaruhi kadar insulin.

Sitokin juga dapat mengganggu kemampuan sel dalam mengatur tekanan darah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Heart pada April 2017 menunjukkan bahwa peningkatan lingkar perut sebesar 5 persen saja dapat menyebabkan kenaikan tekana darah tinggi.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perut buncit bisa menjadi salah satu faktor penyebab tekanan darah tinggi.

Baca juga: 9 Cara Mudah dan Aman Mengatasi Perut Buncit

  • Meningkatkan kadar kolesterol

Dikutip dari Harvard Health Publishing, perut buncit juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Hal itu karena letak lemak visceral pada perut dekat dengan vena portal yang bertugas mengangkut darah dari usus ke hati.

Lemak visceral melepaskan zat, termasuk asam lemak bebas yang masuk ke vena portal dan berjalan menuju ke hati.

Hal tersebut dapat memengaruhi produksi lipid sehingga akhirnya menyebabkan kenaikan kadar kolesterol jahat.

  • Memicu penyakit jantung

Terlalu banyak lemak tubuh secara umum dapat meningkatkan serangan jantung.

Terlebih, lemak di perut bisa mendorong keluarnya asam lemak yang memberi sinyal pada hati untuk memproduksi kolesterol jahat (LDL).

Seperti diketahui, kadar koleseterol yang tinggi dapat menumpul pada dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut sebagai aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang menjadi cikal bakal terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.

Baca juga: Perut Buncit Tanda Penyakit Apa? Simak Penjelasan Berikut...

  • Bisa menjadi faktor risiko pemicu demensia

Efek perut buncit juga bisa memengaruhi fungsi otak, salah satunya menyebabkan demensia. Pasalnya, lemak visceral dapat meningkatkan risiko peradangan di seluruh tubuh.

Sebuah penelitian dengan enam ribu partisipan yang diterbitkan International Journal of Epidemiology menunjukkan, peserta pria dengan lingkar pinggang lebih dari 40 inci dan 34 inci pada wanita punya risiko terkena demensia 28 persen lebih tinggi.

  • Menyebabkan hepatitis atau radang hati

Perut buncit juga bisa menyebabkan hepatitis atau radang hati. Ketika lemak menumpuk di perut, ada kemungkinan lemak akan menutupi hati, dan ditemukan pada organ penting tersebut.

Lama-kelamaan lemak tersebut menyebabkan peradangan sehingga terjadi hepatitis.

  • Kelebihan lemak perut memicu asma

Sederet penelitian menemukan kaitan antara ukuran lingkar perut yang besar dan risiko terkena asma, bahkan pada orang dengan berat badan normal secara keseluruhan.

Hal itu karena kelebihan lemak di rongga perut bisa mempersulit paru-paru dalam mendapatkan oksigen sesuai kebutuhan. Alhasil, seseorang bisa mengalami sesak napas dan asma.

  • Pencetus kanker payudara dan kolokteral

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Oktober 2016 di ‌European Journal of Cancer menunjukkan, partisipan wanita dengan lingkar pinggang yang besar punya risiko empat kali lebih besar terkena kanker payudara dibanding yang memiliki lingkar pinggang lebih kecil.

Laporan lain yang diterbitkan pada November 2014 di jurnal PLOS One menemukan bahwa terlalu banyak lemak perut dapat melipatgandakan risiko kanker kolorektal atau kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum).

Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit

Kelebihan lemak di perut tidak hanya mengganggu penampilan. Efek samping perut buncit bisa memicu kolesterol tinggi, diabetes, dan kanker.

Karena itu, Anda perlu mengecilkan perut dengan menjaga pola makan dan berolahraga rutin sesuai anjuran dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com