KOMPAS.com - Kebanyakan wanita mengidam saat sedang hamil. Sesuatu yang diidamkan bisa beragam, seperti konsumsi makanan pedas hingga minum teh. Namun, sebagian ibu hamil mungkin bertanya-tanya, apakah boleh minum teh saat hamil?
Pertanyaan tersebut bisa muncul mengingat minuman berkafein ini bisa menghambat penyerapan zat besi, menimbulkan risiko anemia, dan memicu dehidrasi.
Untuk mengetahui apakah ibu hamil boleh minum teh, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Mengapa Tidak Boleh Minum Teh Setelah Konsumsi Obat?
Minum teh saat hamil masih boleh dilakukan asal tidak berlebihan. Ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin (Hb) rendah juga tidak dianjurkan mengonsumsi teh.
Dilansir dari Yankes Kemkes, efek minum teh terlalu banyak bisa menghambat penyerapan zat besi sehingga memengaruhi kadar hemoglobin dalam darah.
Konsumsi teh berlebihan dan tidak diimbangi dengan makanan kaya zat besi, ibu hamil berisiko mengalami anemia yang ditunjukkan dengan kadar Hb di bawah 11 g/dl.
Dampak anemia pada ibu hamil antara lain menyebabkan lemas, daya tahan tubuh melemah, sesak napas, susah tidur, dan rentan terkena infeksi.
Teh juga mengandung kafein yang menyebabkan ibu hamil sering berkemih sehingga memicu dehidrasi apabila tidak diimbangi dengan konsumsi air putih atau cairan lainnya.
Dikutip dari Healthline, kafein pada teh juga dapat mengalir lewat plasenta dan memberi efek pada pertumbuhan janin.
Sederet penelitian menunjukkan, paparan kafein berlebih pada janin selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi memiliki berat badan lahir rendah, atau cacat lahir.
Efek minum teh lainnya yaitu meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati (still birth).
Baca juga: Apakah Baik Minum Teh Setelah Makan? Berikut Penjelasannya...
Dengan demikian dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minum teh saat hamil boleh-boleh saja asalkan tidak berlebihan.
Ibu hamil juga perlu mengimbangi dengan makanan tinggi zat besi, seperti daging merah, hati, dan sayuran hijau, serta bisa ditambahkan suplementasi zat besi sesuai anjuran dokter spesialis kandungan.
Minum teh saat hamil mungkin bisa memberikan kesegaran, melepas dahaga, atau mengurangi mual.
Terlepas dari itu, efek minum teh selama kehamilan bisa memicu anemia, komplikasi persalinan, dan memicu cacat lahir.
Jadi, meskipun minum teh saat hamil boleh dilakukan, sebaiknya Anda membatasi konsumsi minuman berkafein ini.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein kurang dari 200 miligram per hari.
Secangkir teh hitam dapat mengandung hampir 50 miligram, sedangkan secangkir teh hijau mengandung sekitar 25 miligram. Namun, kafein tidak hanya terkandung pada teh, bisa pula terdapat pada makanan lain, seperti cokelat.
Jadi, ibu hamil sebaiknya hanya mengonsumsi 1-2 cangkir teh saja dalam sehari.
Baca juga: 7 Efek Minum Teh Setiap Hari, Salah Satunya Memicu Mual
Kemudian untuk memastikan berapa batas konsumsi teh pada ibu hamil yang aman, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat memberi saran sesuai kondisi Hb ibu hamil atau faktor lain setelah melakukan pemeriksaan kandungan.