Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Komplikasi Diabetes yang Paling Umum di Indonesia

Kompas.com - 20/01/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi di seluruh tubuh.

Komplikasi diabetes biasanya terjadi karena penyakit tidak diatasi dengan efektif atau bahkan tidak mendapatkan pengobatan sama sekali.

Akibatnya, kadar gula darah selalu tinggi. Seiring waktu, kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) akan merusak berbagai organ dan jaringan dalam tubuh, termasuk saraf, jantung, dan ginjal.

Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Menyebabkan Kematian? Ini Penjelasannya...

Komplikasi diabetes tersebut bahkan dapat menyebabkan kematian.

Dikutip dari Single Care, penyebab kematian pada penderita diabetes adalah kombinasi berbagai faktor dan komplikasi.

Diabetes sendiri tidak serta-merta bisa menyebabkan kematian, jika tanpa komplikasi dan faktor pendukung.

Mengutip Mayo Clinic, semakin lama Anda menderita diabetes dan semakin tidak terkontrol kadar gula darah Anda, semakin tinggi risiko komplikasi penyakit terjadi.

Baca juga: Apakah Diabetes Tipe 2 Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasannya...

Apa saja komplikasi diabetes yang umum terjadi di Indonesia?

Menurut data Atlas Diabetes IDF (International Diabetes Federation) edisi ke-10, jumlah penderita diabetes usia 20-79 tahun di Indonesia pada 2021 mendapai 19,47 juta kasus.

Angka itu meningkat dari 2011 yang berjumlah 7,3 juta dan 5,7 juta pada 2000.

Ada pun penderita diabetes di Indonesia umum mengalami komplikasi, seperti nefropati (7,7 persen), neuropati (17,6 persen), retinopati (2,7 persen), gagal jantung (5,0 persen), penyakit arteri koroner (5,4 persen), penyakit arteri perifer (0,5 persen), dan penyakit serebrovaskular (5,4 persen).

Baca juga: 6 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes Tipe 1 yang Harus Diketahui

Disari dari Diabetes UK dan Mayo Clinic, berikut ulasan ringkas tentang ketujuh komplikasi diabetes tersebut:

  • Nefropati diabetik

Ginjal menampung jutaan kelompok pembuluh darah kecil (glomeruli) yang menyaring limbah dari darah.

Adanya kadar gula darah disertai tekanan darah tinggi, dapat merusak sistem penyaringan yang rumit ini.

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dalam jangka waktu lama, sehingga lebih sulit untuk membersihkan kelebihan cairan dan limbah dari tubuh Anda.

  • Neuropati diabetik

Beberapa penderita diabetes juga kerap mengalami kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi.

Sebab, itu dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf, terutama pada kaki.

Hal ini dapat mempersulit saraf untuk membawa pesan antara otak dan setiap bagian tubuh kita, sehingga dapat memengaruhi cara kita melihat, mendengar, merasakan, dan bergerak.

Kerusakan saraf yang berhubungan dengan pencernaan dapat menyebabkan masalah mual, muntah, diare atau sembelit. Bagi pria, hal ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Baca juga: Kenapa Merokok Jadi Faktor Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya

  • Retinopati

Beberapa penderita diabetes mengembangkan penyakit mata yang disebut retinopati diabetik, yang dapat memengaruhi penglihatan mereka.

Jika retinopati diketahui biasanya dari tes skrining mata. Komplikasi diabetes ini dapat diobati, sehingga kehilangan penglihatan dapat dicegah.

  • Penyakit jantung pembuluh darah

Penyakit jantung adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling umum.

Diabetes secara signifikan meningkatkan risiko banyak masalah jantung.

Ini dapat mencakup penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer, dengan menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke (penyakit serebrovaskular), dan penyempitan arteri (aterosklerosis).

Risiko komplikasi diabates dicegah atau ditunda, jika Anda menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan lemak darah tetap terkendali.

Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Jadi Tanda Peringatan Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com