Menurut Kemenkes, Indonesia sudah mendapatkan sertifikat erdikasi polio sejak 2014.
Eradikasi polio adalah tindakan menghilangkan virus polio dari seluruh dunia.
Sehingga, satu kasus polio saja yang muncul di Indonesia setelah 2014 akan menjadi kejadian luas biasa (KLB).
Baca juga: Siapa yang Berisiko Terinfeksi Penyakit Polio?
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala apa pun.
Sekitar 1 dari 4 orang atau 25 dari 100 penderita penyakit polio akan mengalami gejala mirip flu yang meliputi:
Gejala ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 5 hari, kemudian hilang dengan sendirinya.
Baca juga: Cara Penularan Polio yang Perlu Diwaspadai
Sebagian kecil orang yang terinfeksi virus polio akan mengalami gejala lain yang lebih serius yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang:
Kelumpuhan adalah gejala paling parah yang berhubungan dengan virus polio karena dapat menyebabkan cacat permanen dan kematian.
Antara 2 dan 10 dari 100 orang yang mengalami kelumpuhan akibat infeksi virus polio meninggal karena virus tersebut mempengaruhi otot-otot yang membantu mereka bernapas.
Bahkan anak-anak yang tampaknya sudah pulih sepenuhnya dapat mengalami nyeri otot, kelemahan, atau kelumpuhan baru saat dewasa, 15 hingga 40 tahun kemudian. Ini disebut sindrom pasca polio.
Baca juga: Kemenkes Anjurkan Kini Suntik Vaksin Polio Dua Dosis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.