Itu sebabnya, minuman bersoda bisa meningkatkan kadar gula darah. Bukan cuma itu, kadar gula darah yang tinggi bisa mengakibatkan resistensi insulin yang memicu faktor penyakit kronis, seperti diabetes melitus.
Penggunaan gula tambahan dalam jumlah tinggi juga bisa meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
Trigliserida adalah jenis lemak (lipid) di dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi bisa menyebabkan penyempitan dinding arteri atau aterosklerosis sehingga memicu penyakit jantung dan stroke.
Bahaya minum soda selanjutnya yaitu menyebabkan kenaikan trigliserida, melainkan dapat pula menurunkan kadar High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik di dalam darah.
Padahal menurut P2PTM Kemkes, kolesterol baik berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak.
Baca juga: Benarkah Soda Diet Lebih Sehat?
Menurut American Kidney Fund, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi dua porsi minuman berkarbonasi, baik soda diet maupun reguler dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dan memicu pembentukan batu ginjal.
Selain kondisi kesehatan yang disebutkan di atas, mengonsumsi minuman bersoda secara berlebihan juga dikaitkan dengan obesitas, diabetes, kenaikan tekanan darah, kelebihan lemak di perut, dan sindrom metabolik.
Minum sodah berlebihan umumnya memicu beberapa gejala atau keluhan kesehatan berikut:
Setelah menyimak efek minum soda setiap hari serta keluhan kesehatan yang bisa menjadi gejala kelebihan minuman berkarbonasi, Anda bisa lebih waspada dan lebih memilih cairan yang sehat untuk melepas dahaga serta menghidrasi tubuh.
Baca juga: Minum Soda Dapat Mempercepat Haid yang Terlambat, Mitos atau Fakta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.