Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Sarkoma Rahim, Penyebab, Gejala, Pengobatannya

Kompas.com - 16/02/2024, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Beberapa orang juga mewarisi perubahan genetik yang meningkatkan risiko terkena sarkoma uterus, yang meliputi:

  • Retinoblastoma herediter

Selain meningkatkan risiko retinoblastoma kanker mata, sindrom ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya sarkoma jaringan lunak tertentu, termasuk sarkoma uterus.

  • Sindrom Li-Fraumeni (LFS)

Sindrom Li-Fraumeni ialah kelainan genetik langka yang meningkatkan risiko seorang anak mengalami kanker.

Meskipun LFS utamanya terkait dengan rhabdomyosarcoma (kanker yang tumbuh dari otot rangka), ini meningkatkan risiko kanker jaringan lunak lainnya, seperti sarkoma uterus.

Baca juga: Obat Kemoterapi untuk Kanker Rahim dan Efek Sampingnya

Apa saja gejala sarkoma rahim?

Menurut Cleveland Clinic, gejala utama sarkoma rahim mirip dengan kanker endometrium dan pertumbuhan non-kanker, seperti fibroid.

Berikut gejala sarkoma rahim yang bisa terjadi:

  • Pendarahan tidak biasa dari vagina yang tidak berhubungan dengan periode menstruasi atau terjadi setelah menopause;
  • Pendarahan vagina dengan keluarnya cairan yang berbau;
  • Massa (benjolan atau pertumbuhan) di vagina atau panggul Anda;
  • Perasaan penuh di perut Anda;
  • Nyeri panggul;
  • Harus sering buang air kecil;
  • Sembelit.

Baca juga: Apakah Kehamilan Bisa Mencegah Kanker Rahim?

Bagaimana cara mengobati sarkoma rahim?

Ada beberapa cara untuk mengobati jenis kanker rahim ini, yaitu:

  • Operasi

Ini pengobatan yang paling umum digunakan untuk sarkoma rahim.

Dokter bedah hanya dapat mengangkat massanya saja, tetapi terkadang perlu mengangkat jaringan dan organ yang terkena, seoerti rahim dan serviks.

  • Terapi radiasi

Terapi radiasi adalah suatu bentuk pengobatan kanker yang menggunakan sinar X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker sekaligus meminimalkan kerusakan pada sel sehat.

  • Kemoterapi

Obat kemoterapi sering kali diberikan secara intravena (melalui jarum ke dalam pembuluh darah). Beberapa orang menerima terapi radiasi dan kemoterapi bersamaan.

  • Terapi hormon

Ini pengobatan untuk menghentikan pertumbuhan kanker dengan menghalangi kerja hormon.

Jika Anda didiagnosis kanker sarkoma rahim, Anda harus berdiskusi dengan dokter tentang pengobatan apa yang paling cocok untuk kondisi Anda.

Baca juga: Mengidap Kanker Rahim, Apakah Bisa Hamil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau