Beberapa orang juga mewarisi perubahan genetik yang meningkatkan risiko terkena sarkoma uterus, yang meliputi:
Selain meningkatkan risiko retinoblastoma kanker mata, sindrom ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya sarkoma jaringan lunak tertentu, termasuk sarkoma uterus.
Sindrom Li-Fraumeni ialah kelainan genetik langka yang meningkatkan risiko seorang anak mengalami kanker.
Meskipun LFS utamanya terkait dengan rhabdomyosarcoma (kanker yang tumbuh dari otot rangka), ini meningkatkan risiko kanker jaringan lunak lainnya, seperti sarkoma uterus.
Baca juga: Obat Kemoterapi untuk Kanker Rahim dan Efek Sampingnya
Menurut Cleveland Clinic, gejala utama sarkoma rahim mirip dengan kanker endometrium dan pertumbuhan non-kanker, seperti fibroid.
Berikut gejala sarkoma rahim yang bisa terjadi:
Baca juga: Apakah Kehamilan Bisa Mencegah Kanker Rahim?
Ada beberapa cara untuk mengobati jenis kanker rahim ini, yaitu:
Ini pengobatan yang paling umum digunakan untuk sarkoma rahim.
Dokter bedah hanya dapat mengangkat massanya saja, tetapi terkadang perlu mengangkat jaringan dan organ yang terkena, seoerti rahim dan serviks.
Terapi radiasi adalah suatu bentuk pengobatan kanker yang menggunakan sinar X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker sekaligus meminimalkan kerusakan pada sel sehat.
Obat kemoterapi sering kali diberikan secara intravena (melalui jarum ke dalam pembuluh darah). Beberapa orang menerima terapi radiasi dan kemoterapi bersamaan.
Ini pengobatan untuk menghentikan pertumbuhan kanker dengan menghalangi kerja hormon.
Jika Anda didiagnosis kanker sarkoma rahim, Anda harus berdiskusi dengan dokter tentang pengobatan apa yang paling cocok untuk kondisi Anda.
Baca juga: Mengidap Kanker Rahim, Apakah Bisa Hamil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.