Orang-orang sering mengasosiasikan dampak stres yang paling buruk berasal dari peristiwa yang mengubah hidup (seperti bencana alam, kecelakaan mobil, atau kematian orang tercinta).
Namun, para peneliti berpendapat bahwa stres sehari-hari yang Anda hadapi seiring berjalannya waktu yang dapat berkontribusi terhadap berbagai gangguan mental.
Dampak stres juga tampaknya bersifat kumulatif. Paparan terhadap peristiwa yang lebih membuat stres dikaitkan dengan materi abu-abu yang lebih kecil di korteks prefrontal, yaitu wilayah otak yang terkait dengan pengendalian diri dan emosi.
Baca juga: 7 Makanan Pilihan untuk Mengurangi Stres yang Perlu Diketahui
Stres sehari-hari yang kronis tampaknya hanya berdampak kecil pada perubahan volume otak, tetapi dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyusutan otak ketika dihadapkan pada stres yang intens dan traumatis di masa depan.
Dengan kata lain, paparan stres yang berkepanjangan dapat mempersulit orang untuk menghadapi pemicu stres di masa depan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat mengelola stres Anda dari masalah hidup sehari-hari, seperti dengan meditasi, olahraga teratur, memiliki jejaring pergaulan yang positif, dan terapi perilaku kognitif.
Baca juga: 6 Makanan yang Harus Dihindari Saat Stres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.