Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Fibroid Rahim, Penyebab, dan Gejalanya

Kompas.com - 21/02/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Penelitian menunjukkan bahwa fibroid cenderung tumbuh ketika kadar hormon tinggi (seperti saat hamil) dan menyusut saat kadar hormon rendah (seperti saat transisi menuju menopause).

Menurut Mayo Clinic, fibroid mengandung lebih banyak sel yang mengikat estrogen dan progesteron dibandingkan sel otot rahim pada umumnya.

Fibroid cenderung menyusut setelah menopause karena penurunan kadar hormon.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Sarkoma Rahim yang Harus Diwaspadai

Sementara dikutip dari Cleveland Clinic, ada sejumlah faktor risiko fibroid rahim yang meliputi:

  • Obesitas dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi
  • Riwayat keluarga fibroid
  • Tidak memiliki anak
  • Menstruasi dini (mendapatkan haid pada usia muda)
  • Usia terlambat untuk menopause

Dokter percaya bahwa fibroid rahim dapat berkembang dari sel induk di jaringan otot polos rahim.

Sebuah sel membelah berulang kali. Seiring waktu, ia berubah menjadi massa yang keras dan kenyal, berbeda dengan jaringan di dekatnya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Sarkoma Rahim, Penyebab, Gejala, Pengobatannya

Apa saja gejala fibroid rahim?

Banyak orang yang menderita fibroid rahim tidak menunjukkan gejala apa pun. Pada mereka yang mengalaminya, gejalanya dapat dipengaruhi oleh lokasi, ukuran dan jumlah fibroid.

Gejala fibroid rahim yang paling umum meliputi:

  • Pendarahan menstruasi yang banyak atau menstruasi yang menyakitkan
  • Periode yang lebih lama atau lebih sering
  • Tekanan atau nyeri panggul
  • Sering buang air kecil atau kesulitan buang air kecil
  • Area perut membesar
  • Sembelit
  • Nyeri di daerah perut atau punggung bawah, atau nyeri saat berhubungan seks

Fibroid dapat menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan serius, tetapi jarang terjadi.

Baca juga: 10 Penyebab Histerektomi yang Membuat Wanita Tanpa Rahim

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menemui dokter, jika Anda memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Nyeri panggul yang tidak kunjung hilang
  • Periode haid yang berat atau menyakitkan yang membatasi aktivitas
  • Bercak atau pendarahan di antara periode menstruasi
  • Kesulitan mengosongkan isi kandung kemih (urine)
  • Kelelahan dan rasa leus yang berkelanjutan, yang bisa menjadi gejala anemia (rendahnya tingkat sel darah merah)

Anda perlu segera mendapatkan perawatan medis, jika Anda mengalami pendarahan hebat dari vagina atau nyeri panggul tajam yang datang dengan cepat.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Rahim?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau