Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Sindrom Stevens Johnson, Penyebab, dan Gejalanya

Kompas.com - 26/02/2024, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Kasus SJS lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Infeksi, seperti pneumonia, kemungkinan besar menjadi penyebab SJS pada anak-anak, sedangkan obat-obatan kemungkinan besar menjadi penyebab SJS/TEN pada orang dewasa.

Baca juga: Kenali Apa itu Reye Syndrome, Penyakit Langka yang Fatal untuk Anak

Apa saja gejala Sindrom Stevens Johnson?

Gejala sindrom Stevens-Johnson meliputi:

  • Nyeri pada kulit
  • Demam
  • Pegal-pegal
  • Ruam merah atau bercak merah pada kulit
  • Batuk
  • Lepuh dan luka pada kulit dan selaput lendir mulut, tenggorokan, mata, alat kelamin dan anus
  • Kulit mengelupas
  • Mengiler karena sakit ketika menutup mulut
  • Mata tertutup rapat karena lecet dan bengkak
  • Buang air kecil yang nyeri akibat selaput lendir yang melepuh

Baca juga: Mengenal Sindrom William, Penyakit Langka yang Belum Ada Obatnya

Jika penyakit langka ini disebabkan oleh obat, gejalanya akan muncul sekitar satu hingga tiga minggu setelah Anda mulai minum obat.

Penyakit mirip flu (demam, batuk dan sakit kepala, nyeri kulit) pertama-tama diikuti dengan ruam dan kemudian mengelupas.

Dalam kasus TEN, beberapa orang bahkan mengalami kerontokan rambut dan kuku.

Jika Anda mengalami kondisi ini, kemungkinan besar Anda memerlukan rawat di rumah sakit.

Perawatan berfokus pada menghilangkan penyebabnya, merawat luka, mengendalikan rasa sakit, dan meminimalkan komplikasi seiring pertumbuhan kembali kulit.

Diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk pulih.

Baca juga: 31 Penyakit Langka yang Telah Didiagnosis dan Ditangani di Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com