Makanan pedas yang terdiri dari banyak cabai mengandung capsaicin.
Capsaicin tidak hanya akan membuat mulut terasa terbakar, tetapi juga dapat mengganggu saraf di usus dan membuat kram perut.
Apalagi, jika Anda menderita sindrom iritasi usus besar.
Penelitian menunjukkan bahwa penderita IBS merasakan lebih banyak rasa sakit setelah makan makanan pedas yang terbuat dari cabai.
Makan makanan tinggi serat biasanya merupakan hal yang baik untuk kesehatan, seperti membantu menurunkan berat badan dan mencegah diabetes.
Namun peningkatan yang tiba-tiba dapat memicu kram perut atau memperburuknya.
Jika Anda membutuhkan peningkatan asupan serat dalam pola makan harian, Anda harus melakukannya secara bertahap.
Tubuh Anda perlu waktu untuk terbiasa mencerna makanan kasar.
Baca juga: Cara Mudah Meredakan Kram Perut yang Mengganggu Aktivitas
Makanan yang tinggi garam dapat mengganggu keseimbangan elektrolit, yaitu mineral yang membantu otot Anda bekerja dengan baik.
Jika Anda mengonsumsinya terlalu banyak, tubuh Anda mungkin akan kram. Itu juga bisa membuat Anda kembung.
Anda perlu mempertimbangkan garam yang tambahkan dalam makanan untuk buka puasa atau sahur.
Untuk diketahui bahwa sebagian besar garam juga terdapat dalam makanan kemasan atau yang dijual di pasaran.
Anda bisa periksa kandungan natirum pada label makanan kemasan.
Jika Anda sering kram perut, Anda mungkin perlu mengurangi kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya saat buka puasa atau sahur.
Kafein dapat meningkatkan saraf dan membuat otot menegang. Keduanya bisa memicu kram.
Kafein juga bertindak sebagai diuretik, sehingga Anda lebih sering buang air kecil yang bisa memicu dehidrasi selama puasa.
Makanan dan minuman berakfein, seperti cokelat, soda, kopi, teh, dan minuman berenergi.
Demikian sejumlah makanan yang bisa menjadi penyebab kram perut setelah makan.
Anda bisa mencegah kram perut dengan mengatur pola makan selama puasa, seperti menghindari atau membatasi makanan yang menjadi pemicunya.
Baca juga: Selama Puasa Perhatikan Penyebab Kram Perut Setelah Makan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.