KOMPAS.com - Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah kondisi kronis yang memengaruhi emosi, perilaku, dan kemampuan seseorang untuk mempelajari hal-hal baru.
ADHD adalah gangguan neurobehavioral yang umum terjadi pada anak-anak, meskipun dapat berlanjut hingga masa dewasa.
Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku yang mengganggu, seperti kurangnya fokus, impulsif, dan hiperaktif.
Melansir dari laman Healthline, ADHD dapat dibagi menjadi tiga jenis utama yang ditandai dengan gejala yang berbeda-beda.
Baca juga: Apakah Anak yang Susah Fokus Selalu ADHD? Berikut Penjelasannya…
ADHD tipe ini ditandai oleh dominasi gejala kurang perhatian. Individu dengan tipe ini mungkin tampak lalai dan sulit memperhatikan detail. Mereka cenderung melamun atau kehilangan fokus dengan mudah, sehingga kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi.
Misalnya, mereka mungkin sering kehilangan barang-barang pribadi, sering kali melupakan instruksi, atau kesulitan dalam merencanakan dan mengorganisir pekerjaan sekolah atau pekerjaan.
Gejala ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pencapaian akademis dan interaksi sosial yang membutuhkan perhatian dan keterlibatan yang lebih tinggi.
Baca juga: Bagaimana ADHD Memengaruhi Otak?
Pada jenis ADHD ini, gejala hiperaktif dan impulsif mendominasi. Individu dengan tipe ini mungkin terlihat gelisah, sulit duduk diam, dan sering bergerak tanpa henti. Mereka cenderung bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya dan kesulitan dalam menunggu giliran atau mengikuti aturan.
Contohnya, mereka sering memotong pembicaraan orang lain, bertindak dengan ceroboh tanpa memikirkan risiko, atau cenderung melakukan perbuatan yang berbahaya tanpa pertimbangan.
Gejala ini dapat mengganggu kemampuan individu untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan mereka dan mengelola emosi mereka dengan baik.
Baca juga: Benarkah Genetik Bisa Memicu ADHD?
ADHD tipe campuran adalah kombinasi dari gejala kurang perhatian, hiperaktivitas, dan impulsif. Individu dengan tipe ini mungkin menunjukkan gejala dari kedua kategori sebelumnya, seperti kesulitan berkonsentrasi, gelisah, dan bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya.
Mereka dapat memiliki kesulitan dalam mempertahankan fokus pada tugas yang membutuhkan perhatian yang tinggi, sambil merasa gelisah dan impulsif dalam tindakan mereka.
Karena gabungan gejala yang beragam, individu dengan tipe campuran ini sering mengalami kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sekolah, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Baca juga: 7 Gejala ADHD Pada Orang Dewasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.