KOMPAS.com – Liburan atau perjalanan jauh yang sudah direncanakan dengan matang bisa mendadak buyar lantaran kamu terserang batuk.
Menurut National Institutes of Health, batuk sendiri merupakan salah satu keluhan medis paling umum terjadi. Di Amerika Serikat, keluhan ini menyebabkan 30 juta kunjungan medis per tahun.
Sebenarnya, batuk merupakan respons alami tubuh terhadap benda asing, seperti kuman, virus, dan debu. Batuk juga merupakan pertanda berbagai gangguan kesehatan, mulai dari alergi, asma, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Kondisi tersebut tentu membuat perjalanan menjadi tak nyaman. Cuaca yang tak menentu belakangan ini pun bisa memperparah batuk. Tak jarang, batuk juga disertai pilek, flu, sakit tenggorokan, demam, dan sakit kepala.
Jika liburan atau perjalanan jauh tak memungkinkan untuk ditunda, maka kamu perlu mempersiapkan diri dengan lebih ekstra.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan agar perjalanan jauh tetap nyaman walau terserang batuk.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan istirahat cukup sebelum bepergian. Batuk bisa membuat tubuh lemas dan kurang bersemangat.
Baca juga: Anak Sakit Flu dan Batuk, Kapan Harus ke Dokter?
Jadi, pastikan tubuh sudah mendapatkan istirahat yang cukup. Atur pula istirahat secara berkala di sepanjang perjalanan.
Istirahat cukup akan semakin optimal jika didukung dengan pola makan yang terjaga dengan nutrisi lengkap dan seimbang. Sebab, makanan yang kaya vitamin dan mineral dapat membantu kamu meningkatkan imunitas tubuh. Dengan demikian, tubuh akan lebih mudah menangkal penyakit, termasuk batuk.
Beberapa makanan yang cocok dikonsumsi saat batuk adalah sup ayam, ikan salmon, dan buah jeruk.
Untuk menjaga kondisi tubuh selama perjalanan jauh, kamu juga bisa mengatur suhu air conditioner (AC) kendaraan agar tidak terlalu dingin. Atur pula arah angin AC agar tidak mengenai tubuh secara langsung.
Saat melewati daerah yang minim polusi, kamu juga bisa mematikan AC dan membuka jendela untuk menikmati udara segar.
Selain mencegah penularan virus ke penumpang lain selama perjalanan, masker juga membantu menjaga tubuh dari paparan virus lain kala daya tahan tubuh melemah akibat batuk. Jangan lupa untuk mengganti masker maksimal 4 jam sekali atau saat dirasa sudah kotor.
Kemudian, jaga kebersihan tubuh dan sekitar saat batuk. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Baca juga: AI Google Bakal Bisa Mendeteksi Penyakit dari Suara Batuk
Obat batuk dapat menjadi salah satu solusi jitu untuk meredakan batuk yang berpotensi mengganggu perjalanan jauh.
Pastikan untuk memilih obat batuk dengan kandungan herbal yang tidak menyebabkan kantuk sehingga perjalanan panjang tetap aman dan nyaman.
Salah satu obat yang bisa kamu konsumsi adalah wybert Herbal Batuk Plus. Hadir dengan active ingredients yang 100 persen natural dari sari tumbuhan alami, obat batuk ini efektif meredakan batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Obat batuk ini juga bisa mengencerkan dan mengeluarkan dahak.
Kandungan herbal dalam wybert Herbal Batuk Plus juga memiliki efek menghangatkan tenggorokan sehingga mampu membuat kamu nyaman selama perjalanan.
Karena wybert Herbal Batuk Plus tidak menyebabkan kantuk, perjalanan jauh atau liburan pun tak akan terganggu.
Sebagai informasi, wybert Herbal Batuk Plus diproduksi dengan cara produksi obat tradisional yang baik dan higienis. Produk ini juga sudah teruji aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tak hanya dalam kemasan botol, wybert Herbal Batuk Plus juga tersedia dalam kemasan sachet sehingga praktis dikonsumsi di mana dan kapan saja, termasuk saat perjalanan jauh.
Segera sedia wybert Herbal Batuk Plus untuk menjadi teman perjalanan yang aman dan nyaman.
Obat batuk wybert Herbal pilihanku, praktis redakan batuk tanpa kantuk!