“Faktor lain dari makanan, anak yang sering makan makanan cepat saji, proses food meningkatkan immunoglobulin E pada anak, dibandingkan anak yang sering diberi makanan anti inflamasi seperti buah dan sayur, mereka memiliki immunoglobulin E yang lebih rendah,” kata Andina.
Gejala alergi yang awam dialami anak diantara ruam merah, gatal, dan bengkak dibagian tubuh tertentu, ada reaksi bersin atau pilek, radang dan nyeri di sekitar hidung karena tersumbat, batuk mengi atau diare jika terjadi alergi di pencernaan.
Tanda alergi juga bisa berupa reaksi berat yang dinamakan anafilaksis. Pada kondisi ini, kata Andina, pembuluh darah melebar dan bocor sehingga ada perpindahan cairan pembuluh darah ke ruangan di luar pembuluh darah.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Gatal karena Alergi Cuaca Panas
Reaksinya bisa ada pembengkakan kelopak mata, penyempitan salurah nafas, yang harus segera dibawa ke ruang gawat darurat.
“Yang paling ditakutkan adalah kestabilan pasien yang mengalami reaksi anafilaksis dapat bahaya karena tekanan darah menurun dan kegawatan yang berujung kematian jika tidak ditangani dengan cepat,” katanya.
Tatalaksana yang perlu dilakukan yaitu mengontrol gejala alergi tanpa mengganggu kualitas hidup anak, mencegah progresivitas saat dewasa, menemukan pencetus alergen dari sang anak misal pada makanan atau faktor lingkungan yang mengakibatkan alergi.
Anak juga dapat mengonsumsi obat alergi sesuai anjuran dan dosis dari dokter.