Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sistem Kekebalan Tubuh Bayi? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 02/05/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Berikut tanda-tanda bayi yang mungkin mengalami infeksi dan membutuhkan perhatian medis:

  • Sulit bernapas
  • Warna kulit atau bibir kebiruan
  • Dehidrasi
  • Demam
  • Kelesuan atau tidak sanggup untuk bangun

Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Apa infeksi yang umum menyerang sistem kekebalan tubuh bayi?  

Perlu diingat bahwa bayi baru lahir rentan terhadap virus. Berikut beberapa virus yang rentan menginfeksi bayi baru lahir:

  • Virus gastrointestinal

Virus gastrointestinal dapat menimbulkan masalah yang signifikan bagi bayi.

Virus ini dapat menyebabkan dehidrasi akibat diare. Selain itu, dapat dengan cepat menyebar ke aliran darah, jika menyerang pada bulan pertama kehidupan bayi.

Infeksi semacam itu dapat menyebabkan kerusakan hati, meningitis, ensefalitis, dan radang jantung pada bayi.

Baca juga: Studi: Olahraga 15 Menit Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anda

  • Virus sinkronisasi pernapasan (RSV)

Bayi di bawah usia enam bulan yang tertular virus ini sering kali harus dirawat di rumah sakit.

Hal ini dapat menyebabkan bronkiolitis, suatu kondisi di mana saluran udara kecil di paru-paru membengkak, sehingga membuatnya terisi lendir dan aliran udara menjadi terhambat.

  • Flu

Bayi baru lahir akan lebih sakit dibandingkan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, jika terkena flu.

“Meskipun ada potensi pengobatan untuk virus flu, sering kali penyakit ini dapat berubah menjadi pneumonia atau sleep apnea,” kata dokter anak Camille Sabella, MD.

Demikianlah macam penyakit yang mungkin ringan pada orang dewasa, bisa berbahaya pada bayi baru lahir karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna.

Baca juga: Ketahui Apakah Sistem Kekebalan Tubuh Anda Bekerja Terlalu Aktif

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau