Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Nyeri Punggung pada Wanita? Berikut 12 Daftarnya…

Kompas.com - 06/05/2024, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Nyeri punggung bisa dialami oleh siapa saja, termasuk para wanita. Lalu, apa penyebab nyeri punggung pada wanita?

Selain karena cedera, nyeri punggung pada wanita bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti posisi tubuh yang salah saat duduk atau berdiri dan jarang berolahraga.

Nyeri punggung pada wanita juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, seperti arthritis atau radang sendi, tumor, dan osteoporosis.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab nyeri punggung pada wanita berikut ini.

Baca juga: Kenapa Punggung Atas Terasa Sakit dan Pegal? Berikut 10 Penyebabnya…

Apa penyebab nyeri punggung pada wanita?

Ternyata, nyeri punggung bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk kebiasaan dan masalah kesehatan tertentu.

Disarikan dari Mayo Clinic dan WebMD, berikut adalah beberapa penyebab nyeri punggung pada wanita yang perlu diketahui.

  • Cedera otot

Sprain dan strain, atau cedera pada ligamen, otot, dan tendon yang menopang tulang belakang serta sendi dapat menyebabkan sakit punggung.

Kondisi ini kerap terjadi ketika Anda mengangkat barang dan memutar tubuh pada saat bersamaan.

  • Saraf terjepit

Cakram atau diskus yang terletak di antara tulang belakang dapat mengalami pergeseran atau retak sehingga menekan saraf di sekitarnya.

Kondisi ini bisa membuat para wanita mengalami punggung sakit.

Baca juga: Kenapa Punggung Terasa Pegal? Berikut 7 Penyebabnya…

  • Arthritis atau radang sendi

Arthritis, atau radang sendi, kerap menyerang punggung bagian bawah.

Radang sendi pada tulang belakang dapat membuat jarak antar tulang menyempit sehingga menyebabkan rasa sakit.

  • Osteoporosis

Osteoporosis, atau pengeroposan tulang, kerap dialami ketika Anda mengalami kekurangan kalsium dan pertambahan usia.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa sakit di area punggung.

  • Spondilitis ankilosis

Ankylosing spondylitis, atau spondilitis ankilosis, adalah gangguan inflamasi yang membuat beberapa tulang di tulang belakang menyatu.

Kondisi ini akan membuat tulang belakang kehilangan elastisitasnya dan menyebabkan rasa sakit.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Mengalami Sakit Punggung?

  • Jarang berolahraga

Jarang berolahraga tidak hanya membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit, tetapi juga bisa membuat tulang punggung terasa sakit.

Pasalnya, otot di area punggung dan perut akan melemah sehingga tidak bisa menopang punggung dengan baik.

  • Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan, atau obesitas, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung.

Selain itu, kelebihan berat badan juga akan memberikan beban berlebih pada sendi dan tulang sehingga punggung akan terasa sakit.

  • Postur tubuh

Postur tubuh yang salah, seperti ketika duduk, berdiri, dan mengangkat benda yang berat, dapat membuat punggung terasa nyeri.

Kelainan pada tulang belakang, seperti skoliosis, juga dapat menyebabkan rasa nyeri, khususnya saat dewasa.

  • Gangguan psikologis

Gangguan psikologis, seperti stres dan depresi, bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik.

Gangguan psikologis tersebut juga bisa membuat punggung terasa kaku dan membuatnya terasa lebih sakit.

  • Kebiasaan merokok

Perokok memiliki risiko sakit punggung yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak merokok.

Pasalnya, kebiasaan merokok bisa membuat aliran darah ke tulang belakang berkurang dan meningkatkan risiko osteoporosis.

  • Tumor

Pada beberapa kasus, tumor dapat ditemukan di area punggung.

Kanker kerap menyebarkan tumor ke punggung dan ke area tubuh yang lainnya sehingga menyebabkan rasa sakit.

  • Kehamilan

Kehamilan tidak hanya akan menyebabkan perubahan hormon, tetapi juga membuat berat badan bertambah.

Pertambahan berat badan ini akan memberikan beban pada punggung sehingga Anda lebih sering merasa nyeri.

Memahami apa penyebab nyeri punggung pada wanita sangatlah penting sehingga Anda bisa segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis karena justru dapat berbahaya untuk kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau