Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Agar BAB Cepat Keluar? Berikut 10 Daftarnya…

Kompas.com - 09/05/2024, 10:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Susah buang air besar (BAB), tidak hanya akan menyebabkan rasa tidak nyaman tetapi juga akan meningkatkan risiko komplikasi, seperti sembelit. Lalu, bagaimana cara agar BAB cepat keluar?

Ternyata, ada beberapa cara agar BAB cepat keluar yang bisa dilakukan, seperti mengonsumsi serat, minum air putih, dan melakukan olahraga ringan.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa cara agar BAB cepat keluar berikut ini.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Susah BAB? Berikut 8 Caranya…

Bagaimana cara agar BAB cepat keluar?

Ternyata, mengonsumsi makanan dan melakukan perawatan tertentu dapat membantu untuk mengatasi susah BAB.

Disarikan dari Healthline dan Medical News Today, berikut adalah beberapa cara agar BAB cepat keluar yang bisa dicoba.

  • Mengonsumsi serat

Anda yang sulit BAB perlu meningkatkan konsumsi serat untuk mengubah konsistensi dan ukuran tinja sehingga membuatnya mudah keluar.

Beberapa jenis makanan yang mengandung serat yang bisa dikonsumsi, yakni sayur, gandum utuh, biji-bijian dan buah-buahan.

  • Mengonsumsi probiotik

Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti tempe, bawang, dan pisang, dapat menyehatkan saluran pencernaan sehingga Anda bisa BAB dengan lebih mudah.

Selain itu, probiotik juga dapat meningkatkan frekuensi buang air besar serta membuat tinja lebih lunak sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.

Baca juga: BAB Jongkok atau Duduk, Mana yang Lebih Sehat?

  • Minum air putih

Kekurangan cairan tubuh, atau dehidrasi bisa jadi salah satu penyebab susah BAB.

Anda perlu mencukupi kebutuhan cairan harian, atau setidaknya sebanyak delapan gelas air putih sehari, agar buang air besar lancar.

  • Menggunakan obat pencahar

Obat pencahar dapat meremas usus untuk meningkatkan dorongan buang air besar dan efeknya bisa dirasakan dalam enam hingga 12 jam setelah mengonsumsinya.

Penggunaan obat pencahar hanya disarankan untuk sembelit parah yang tidak kunjung membaik dengan cara lainnya.

  • Mencoba enema

Enema dilakukan dengan menggunakan cairan untuk melembutkan tinja sehingga lebih mudah keluar dari rektum.

Meskipun begitu, cara ini memiliki efek samping tertentu yang perlu diwaspadai, seperti dehidrasi, luka, dan radang usus, sehingga penggunaannya perlu dikonsultasikan dengan dokter.

  • Menggunakan obat suppositoria

Obat suppositoria adalah jenis obat yang dimasukkan ke dalam rektum untuk melembutkan tinja dan meningkatkan keinginan untuk buang air besar.

Obat ini bisa digunakan ketika Anda tidak bisa mengonsumsi obat pencahar secara oral.

Baca juga: 24 Penyebab Sembelit Susah BAB dan Cara Mengatasinya

  • Jongkok saat BAB

Penggunaan bangku kecil untuk kaki saat buang air besar di toilet duduk dapat membantu Anda untuk buang air besar dengan lebih mudah.

Pasalnya, posisi tubuh yang jongkok dapat membuat tinja keluar dari tubuh tanpa harus memaksanya atau mengejan.

  • Berolahraga

Berolahraga tidak hanya akan menyehatkan badan, tetapi juga akan membantu untuk melancarkan buang air besar.

Olahraga ringan, seperti berjalan kaki dan yoga, dapat melancarkan aliran darah di dalam perut sehingga kotoran akan lebih mudah dikeluarkan.

  • Menggunakan bahan-bahan alami

Beberapa bahan alami, seperti daun semanggi dan senna, dapat membantu untuk mengatasi sembelit.

Meskipun begitu, beberapa bahan alami tersebut dapat berinteraksi dengan obat tertentu yang dikonsumsi sehingga penggunaannya perlu dikonsultasikan dengan dokter sebelumnya.

  • Minum kopi

Beberapa orang bisa memiliki dorongan yang lebih besar untuk BAB setelah minum kopi.

Pasalnya, kopi merupakan stimulan yang dapat merangsang otot di dalam sistem pencernaan dan usus sehingga buang air besar akan semakin lancar.

Memahami bagaimana cara agar BAB cepat keluar sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan perawatan dan pengobatan yang sesuai.

Meskipun begitu, Anda perlu segera ke dokter jika sembelit tidak kunjung sembuh atau bertambah serius dan disertai dengan gejala lain, seperti demam dan mual, karena bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan tertentu.

Hindari melakukan diagnosis pribadi dan konsumsi obat-obatan tertentu yang belum terbukti aman secara medis karena justru akan berbahaya untuk kesehatan.

Baca juga: Benarkah Makan Keju Terlalu Banyak Sebabkan Konstipasi? Ini Faktanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau