Mengutip WebMD, HIV dapat menyerang siapa saja, tidak peduli usia, ras, etnis, atau orientasi seksual Anda.
Namun, ada orang tertentu yang lebih berisiko terkena HIV/AIDS. Orang dengan risiko HIV lebih tinggi tersebut adalah mereka yang memiliki kondisi sebagai berikut:
Perilaku seksual yang tidak aman adalah salah satu cara penularan HIV yang paling umum dari orang ke orang.
Saat berhubungan seksual, Anda bertukar cairan tubuh dengan pasangan.
Anda berisiko lebih tinggi terkena HIV, jika Anda memiliki:
Jenis hubungan seks yang Anda lakukan juga mempengaruhi risiko Anda.
Seks anal adalah bentuk hubungan seks yang paling mungkin menyebarkan HIV, terutam jika Anda penerimanya (penis orang lain yang masuk ke dalam rektum Anda).
Seks vagina merupakan bentuk hubungan seks paling berisiko berikutnya.
Baca juga: Harapan Baru Anak yang Lahir dengan HIV Bisa Bebas Virus
Ini adalah perilaku paling berisiko kedua dalam kaitannya dengan HIV, setelah seks anal.
Perilaku ini membuat diri Anda berisiko terkena infeksi termasuk HIV melalui darah atau cairan yang tertinggal di dalam jarum suntik.
Jika jarum suntik yang Anda gunakan adalah untuk penggunaan obat-obatan terlarang, Anda menempatkan diri dalam kondisi lebih berisiko karena membuat Anda hilang kendali.
Hal ini membuat Anda lebih cenderung melakukan hal-hal berisiko lainnya, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom.
Jika Anda mengidap infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, herpes genital, kutil kelamin, atau sifilis, Anda berisiko lebih tinggi terkena infeksi HIV.
Itu karena:
Baca juga: 40 Puskesmas di Jakarta Beri Layanan Pengantaran Obat HIV
Anda bisa lebih berisiko terkena HIV, jika bekerja sebagai: