Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Makan Ikan Mentah Baik untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 10/07/2024, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Makan ikan mentah terkait dengan risiko infeksi parasit dan keracunan makanan yang lebih tinggi.

Ada beberapa alasan praktis kebanyakan orang memasak ikan sebelum memakannya.

Baca juga: Suplemen Ikan Gabus Bantu Atasi Stunting

Yang terpenting, memasak ikan bisa membunuh bakteri dan parasit di dalamnya, seperti yang dikutip dari Healthline.

Namun, beberapa orang lebih menyukai tekstur dan rasa ikan mentah.

Beberapa sajian ikan mentah di dunia, seperti sushi, sashimi, poke, ceviche, dan koi pla.

Namun, seberapa berisikonya makan ikan mentah? Baca terus artikel ini yang akan mengulasnya.

Baca juga: Tidak Hanya Lezat, Ini 6 Manfaat Mengonsumsi Ikan Nila

Apakah makan ikan mentah baik untuk kesehatan?

Ikan mentah berisiko lebih tinggi mengandung parasit, bakteri, dan polutan, sehingga sangat mungkin mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan.

Menurut ulasan Healthline, parasit adalah tanaman atau hewan yang memakan organisme hidup lain yang dikenal sebagai inang tanpa memberikan manfaat apa pun sebagai balasannya.

Infeksi parasit pada manusia merupakan masalah kesehatan utama di banyak negara tropis seperti Indonesia.

Beberapa parasit, bakteri, dan polutan yang umum terdapat dalam ikan mentah, contohnya sebagai berikut:

  • Cacing hati

Cacing ini merupakan keluarga cacing pipih yang mengakibatkan penyakit yang dikenal sebagai opisthorchiasis.

Cacing hati bisa menyebabkan pembengkakan hati, infeksi saluran empedu, radang kandung empedu, batu empedu, dan kanker hati.

Baca juga: 9 Manfaat Minyak Ikan dan Efek Samping Mengonsumsinya

  • Cacing pita

Cacing pita ditularkan ke manusia yang makan ikan air tawar mentah atau setengah matang. Ini termasuk ikan laut yang bertelur di sungai air tawar seperti salmon.

Cacing pita bisa mengakibatkan penyakit yang disebut diphyllobothriasis. Gejalanya seperti kelelahan, ketidaknyamanan di perut, dan diare atau sembelit.

  • Cacing gelang

Cacing ini hidup dalam ikan yang hidup di laut atau ikan yang menghabiskan sebagian hidupnha di laut seperti salmon.

Cacing gelang tidak bisa hidup di tubuh manusia terlalu lama. Mereka akan mati setelah masuk dan menyelinap di dinding usus.

Hal ini dapat menyebabkan reaksi imun yang hebat dan mengakibatkan peradangan, sakit perut, dan muntah.

Parasit ini juga dapat menjadi penyebab penyakit gnathostomiasis.

Baca juga: Punya Nilai Gizi Tinggi, Ini Berbagai Manfaat Ikan Shisamo

Beberapa bakteri yang berpotensi berbahaya dan terdeteksi sering terkandung dalam ikan mentah, seperti Listeria, Vibrio, Clostridium, dan Salmonella.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang tua, anak kecil, dan pasien HIV, lebih rentan terinfeksi bakteri-bakteri tersebut.

Wanita hamil disarankan untuk tidak makan ikan mentah, karena risiko infeksi Listeria dapat mengkibatkan kematian janin.

Selain parasit dan bakteri, ikan mentah juga bisa mengandung polutan organik persisten (POP).

POP merupakan bahan kimia beracun yang diproduksi secara industri, seperti poliklorinasi bifenil (PCB) dan polibrominasi difenil ester (PBDE).

Konsumsi ikan yang mengandung polutan dikaitkan dengan penyskit kronis, seperti kanker dan diabetes tipe 2.

Sebuah penelitian menemukan bahwa jumlah kandungan POP sekitar 26 persen lebih rendah pada salmon yang dimasak daripada mentah.

Penggunaan pakan ikan yang terkontaminasi tampaknya menjadi penyebab utama.

Ikan dapat mengakumulasi POP, terutama ikan budidaya, seperti kerapu, kakap, bandeng, cakalang, tongkol, salmon, lele, gurame, dan patin.

Ikan juga bisa terkontaminasi logam berat beracun seperti merkuri.

Studi lain menemukan bahwa jumlah kandungan merkuri 50-70 persen lebih rendah pada ikan yang dimasak dibandingkan mentah.

Baca juga: 5 Manfaat Makan Ikan Kembung yang Punya Gizi Tak Kalah dari Salmon

Tips makan ikan mentah

Jika Anda memutuskan untuk tetap makan ikan mentah, pertimbangkan beberapa hal ini:

  • Tempat membeli ikan mentah atau makan ikan mentah

Mengutip Cleveland Clinic, ahli gizi terdaftar Beth Czerwony, RD mengatakan bahwa tempat Anda membeli ikan mentah atau restoran tempat Anda makan ikan mentah sangat penting diperhatikan.

Anda harus memastikam tempat tersebut memliki reputasi yang baik untuk menyediakan ikan segar.

Fasilitas yang tersedia harus bersih dan para pekerjanya harus menerapkan higiene yang baik untuk menyajikan ikan mentah.

Jika Anda berada di restoran, cari tahu skor sanitasi dari inspeksi keamanan pangan terakhir mereka.

Baca juga: 3 Manfaat Kesehatan Ikan Gabus

  • Dibekukan

Makanan laut beku tidak sepenuhnya bebas kuman, tetapi membekukan makanan laut dapat membunuh parasit dalam makanan, seperti yang dikutip dari Health.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyarankan agar Anda membekukan ikan pada suhu -4 Fahrenheit (-20 Celcius) selama tujuh hari atau -31 Fahrenheit (-35 Celcius) selama 15 jam (jika Anda perlu membekukannya lebih cepat).

Menurut FDA, pembekuan tidak diperlukan untuk sebagian besar jenis tuna atau ikan budidaya yang dibesarkan di kolam, akuarium, atau akuarium air terbuka.

  • Pastikan keamanan pangan

Jika Anda menyiapkan ikan mentah di rumah, keamanan pangan sangatlah penting.

Czerwony mengatakan bahwa dengan menangani makanan secara aman, Anda mengurangi kemungkinan bakteri pada ikan mentah tumbuh atau menyebar ke makanan lain.

Langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menjaga kebersihan meja dapur dan perkakas. Lalu, simpan makanan pada suhu 45 F (7,22 C) atau lebih dingin.

Selain itu, tidak lupa mencuci tangan Anda sesering mungkin.

Demikianlah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, jika makan ikan mentah.

Satu-satunya cara pasti untuk mencegah penyakit bawaan makanan adalah memasak ikan hingga suhu internal minimal 145 Fahrenheit (atau 62,77 Celsius).

Baca juga: Apakah Aman Konsumsi Ikan Salmon untuk Ibu Hamil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau