KOMPAS.com - Minuman manis berada di urutan paling bawah untuk memberikan manfaat kesehatan, jika dibandingkan dengan banyak minuman lainnya.
Mengutip Harvard School of Public Health, minuman manis mengandung begitu banyak kalori dan hampir tidak menyediakan nutrisi lain.
Oleh karena itu, kebiasaan minum minuman manis bisa mengakibatkan banyak efek samping bagi kesehatan.
Baca juga: 8 Minuman Terburuk bagi Kesehatan, Meliputi Soda dan Jus Buah
Teh manis, milk tea, soda, kopi krim, minuman kemasan aneka rasa, minuman berenergi, adalah contoh dari berbagai bentuk minuman manis yang umum dijajakan.
Minuman manis merujuk pada minuman apa saja yang ditambahkan gula atau pemanis lainnya, seperti sirup jagung fruktosa tinggi, sukrosa, dan konsentrat sari bauh.
Soda kaleng ukuran 12 ons bisa mengandung 7-10 sendok teh gula. Sebagai gambaran, satu sendok teh setara dengan 4,2 gram gula.
Padahal, batas aman konsumsi gula yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan RI adalah 50 gram per orang per hari.
Untuk mengetahui apa saja efek samping dari kebiasaan minum minuman tidak sehat ini, baca terus artikel ini.
Baca juga: Berapa Banyak Minum Minuman Manis Bisa Berbahaya? Ini Ulasannya...
Dikutip dari Healthline, berikut berbagai efek samping yang bisa timbul dari kebiasaan minum minuman manis:
Minuman manis mengandung zat yang dapat menimbulkan kecanduan.
Faktanya, gula dalam makanan dan minuman manis pada umumnya bisa memengaruhi otak, sama seperti narkoba (mengandung zat adiktif).
Penelitian pada tikus menunjukkan, konsumsi gula secara berlebihan dapat membuat pelepasan dopamin di otak, sehingga menimbulkan perasaan senang dan ketagihan.
Meskipun kecanduan gula lebih sulit dibuktikan pada manusia, banyak orang mengonsumsi makanan atau minuman manis dengan pola yang umum terjadi pada orang yang kecanduan narkoba.
Kebanyakan minuman manis mengandung gula tambahan. Bentuk gula tambahan yang paling umum mengandung fruktosa dalam jumlah besar.
Fruktosa tidak menurunkan hormon lapar ghrelin atau merangsang kenyang dengan cara yang sama seperti glukosa, gula yang terbentuk saat Anda mencerna makanan bertepung.
Jadi, jika Anda mengonsumsi minuman manis, Anda akan tetap makan banyak yang menambah asupan kalori Anda, karena minuman ini tidak membuat Anda merasa kenyang.
Jika Anda terus-menerus minum minuman manis hampir setiap hari ditambah kebiasaan makan tidak sehat, sangat mungkin berat badan Anda naik hingga obesitas.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Minum Minuman Manis Setiap Hari?
Minum minuman manis adalah cara termudah dan paling umum untuk mengonsumsi fruktosa dalam jumlah berlebihan.
Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak, hati Anda akan kelebihan beban dan mengubah fruktosa menjadi lemak.
Sebagian lemak akan dibuang keluar sebagai trigliserida darah, sementara sebagian lagi tetap berada di dalam hati.
Seiring waktu, efek samping minum minuman manis ini membuat Anda mengalami penyakit hati berlemak nonalkohol.
Ketika Anda minum manis, hormon insulin akan diproduksi untuk mendorong gula dalam darah masuk ke seluruh sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi.
Namun, jika Anda sering mengonsumsi makanan dan minuman manis, sel-sel tubuh bisa menjadi tidak sensitif terhadap insulin (resistensi insulin).
Resistensi insulin merupakan penyebab utama diabetes tipe 2.
Faktanya, minum sedikitnya satu kaleng soda setiap hari secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Baca juga: Apa yang Membuat Minuman Berenergi Berbahaya bagi Kesehatan?
Kebiasaan minum minuman manis juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hal ini karena jenis minuman ini bisa meningkatkan faktor risikonya, meliputi gula darah tinggi, trigliserida tinggi, dan kolesterol jahat (LDL) tinggi.
Satu studi selama 20 tahun yang melibatkan 40.000 pria menemukan bahwa mereka yang minum satu porsi minuman manis setiap hari memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena dan meninggal akibat serangan jantung.
Risiko kanker umumnya muncul bersamaan dengan penyakit kronis lain, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, efek samping minum minuman manis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, seperti kanker pankreas, endometrium, dan kolorektal.
Satu studi yang melibatkan lebih dari 60.000 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang minum dua atau lebih soda manis per minggu memiliki kemungkinan 87 persen lebih besar untuk mengembangkan kanker pankreas dibandingkan mereka yang tidak minum soda.
Wanita pascamenopause yang banyak minum soda manis juga berisiko lebih tinggi terkena kanker endometrium.
Konsumsi minuman manis juga dikaitkan dengan kekambuhan kanker dan kematian pada pasien kanker kolorektal.
Baca juga: Bagaimana Hobi Minuman Manis Bisa Jadi Penyebab Gagal Ginjal
Minuman manis seperti soda mengandung asam fosfat dan asam karbonat. Asam-asam ini menciptakan lingkungan yang sangat asam dalam mulut Anda, yang membuat gigi Anda rentan terhaadap kerusakan.
Apalagi, soda juga mengandung banyak gula, yang juga berbahaya untuk kesehatan gigi. Gula menyediakan energi yang mudah dicerna bakteri jahat di mulut.
Seiring waktu, kombinasi gula dengan asam dapat merusak kesehatan gigi.
Fruktosa dalam minuman manis adalah faktor risiko asam urat.
Asam urat adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dan nyeri pada persendian, terutama jempol kaki.
Penelitian observasional besar telah menentukan hubungan kuat antara minuman manis dengan gula dan asam urat.
Penelitian jangka panjang mengbungkan minuman bersoda yang manis dnegan peningkatan risiko asam urat sebesar 75 persen pada wanita dan peningkatan risiko hampir 50 persen pada pria.
Baca juga: Hobi Konsumsi Minuman Manis Bisa Memicu Gangguan Irama Jantung
Efek samping minum minuman manis yang lainnya adalah demensia.
Demensia adalah istilah kolektif untuk penurunan fungsi otak pada orang dewasa yang lebih tua. Salah satu bentuknya adalah penyakit Alzheimer.
Penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan gula darah secara bertahap sangat terkait dengan peningkatan risiko demensia.
Jadi, semakin banyak Anda konsumsi gula, semakin tinggi pula risiko Anda terkena demensia.
Dengan begitu banyak risiko penyakit kronis yang bisa muncul, kebiasaan ini juga akan mengantarkan Anda pada risiko kematian dini yang lebih besar.
Menurut sebuah studi jangka panjang yang melibatkan 37.716 pria dan 80.647 wanita di AS, semakin banyak minuman manis yang diminum seseorang, semakin besar pula risiko kematian dini mereka.
Dikutip dari Harvard School of Public Health, risiko kematian itu terutama akibat penyakit kardiovaskular dan yang terakhir karena kanker.
Mengonsumsi minuman manis satu hingga empat kali per bulan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 1 persen.
Minum satu hingga dua kali per hari membuat risiko kematian Anda meningkat sebesar 14 persen.
Demikianlah sejumlah risiko kesehatan akibat minum minuman manis yang bisa muncul, jika Anda sering mengonsumsinya.
Baca juga: Makanan dan Minuman Sumber Kafein yang Buruk Dikonsumsi Berlebihan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.